15.5.12

[Chaptered/PG -17] Opera

Tittle: Opera
Author: BlackPearl
Rating: PG -17 / Straight
Cast: Park Jungsoo/Leeteuk as The Phantom (SUPER JUNIOR), Kwon Yeon Ri (as you), Son Dongwoon, Choi Ji Na (G.NA) and the others
Genre: Dream, Supernatural, Romance, Thriller, Hurt
Lenght: Chaptered (Part 1)
Theme Song: Opera – Super Junior
Disclaimer: I don’t own Son Dongwoon characters, he belong themselves. Park Jungsoo will be The Phantom. The plot is inspires by The Phantom of the opera (Le Fantôme de l’Opéra)



November 10, 1918

Son Dongwoon berjalan di sepanjang jalan menuju ke sebuah Opera House yang tidak asing baginya. Ia akan menghadiri acara lelang barang-barang kuno di gedung opera itu.

Banyak orang yang datang ke Opera House tersebut hari ini. Barang-barang yang dulu memenuhi gedung itu di lelangkan.

Mata Dongwoon menangkap sebuah benda yang sangat ia kenal. Sebuah boneka monyet yang membawa sebuah kotak musik milik The Phantom. Ia mendengar seseorang menawar untuk boneka tersebut. Akhirnya Dongwoon meninggikan penawaran itu.


Choi Sooyoung, seorang ballerina dan anak dari pemilik gedung opera tersebut yang sudah mengenal Dongwoon membiarkannya memenangkan boneka itu.

Lelang kemudian di lanjutkan dengan penjualan bola lampu opera, dan disinilah Lee Donghae dengan manis menampilkan sesuatu paradoks gambar dari suatu tempat tua dan kumuh menjadi gedung opera indah yang hingar bingar penuh dengan warna dan membawa para penonton kembali pada masa 48 tahun yang lalu di mana semua kisah itu dimulai.

***

March 8, 1870

Seorang berperawakkan cantik sedang mencari-cari sebuah naskah partitur lagu untuk mengikuti kasting di sebuah Opera House ternama di kotanya. Di bantu dengan temannya, mereka mencari di sebuah perpustakaan kota.

“Aku akan mencari sesuatu di sebelah sana.” Sooyoung menunjuk ke arah rak buku di ujung dekat jendela dan Yeon Ri mengangguk.

Yeon Ri kembali mencari naskah tersebut. Ia ingin mendapatkan naskah partitur kuno yang jarang di nyanyikan dengan begitu ia berharap dapat membuat juri terpukau akan penampilannya membawakan lagu itu.

Ketika ia sedang membuka lembar demi lembar yang ia pegang, ia menemukan sebuah lagu yang menarik perhatiannya. Terlihat dari wajahnya ia begitu bahagia menemukan partitur itu dan ia pun langsung mencoba menyanyikannya.

Tapi tiba-tiba saja, gambar-gambar not balok tersebut mengeluarkan darah dan membanjiri tangannya. Ia menjerit dan membuat Sooyoung menoleh lalu menghampirinya.

“Yeon-aa gwenchanayo?” Mata Yeon Ri masih terpaku menatap partitur yang ada di tangannya dan tubuhnya membeku seketika akibat dia terkejut.

Sooyoung mengikuti arah pandangan Yeon Ri. Ia menatap bingung begitu melihat Yeon Ri menatap sebuah partitur. Tangannya menggapai partitur itu dan membacanya dengan baik. “Ada apa dengan partitur ini sampai kau melihatnya seperti itu?”

Yeon Ri tersadar lalu menggeleng cepat. “Aniyo.. aku hanya terlalu larut membacanya. Partitur ini sangat bagus kau tahu dan aku akan menyanyikan ini.”

“Jinjayo? Yeon-aa daebak!!” Sooyoung menjerit tertahan. “Kalau begitu kau harus mulai berlatih sekarang” ia menggeret Yeon Ri keluar dari perpustakaan dan pergi ke sebuah apartemen milik Yeon Ri.

Begitu sampai di apartemen Yeon Ri, mereka segera masuk ke dalam. Sooyoung menemani Yeon Ri berlatih menyanyikan lagu yang berjudul Andante yang digubah oleh Leeteuk. Ia berlatih sangat keras.

Setiap harinya ia menyanyikan lagu itu. Ia ingin agar dapat menjiwai lagu tersebut dengan baik. Hari demi hari berlalu seiring ia dapat menyanyikannya dengan sangat baik.

Akhirnya hari dimana kasting itu di buka pun tiba, ia kini berada di sebuah Opera house di Busan. Ketika gilirannya tiba, dia pun tampil dan menyanyikan lagu Opera itu dengan penuh penghayatan dan membuat juri terpesona akan penampilannya. Namun tiba-tiba sebuah lampu panggung jatuh dan menabraknya tepat di kepalanya. Membuat ia terjengkang dan pingsan seketika.

***

Aku dimana? Apa yang terjadi? Yeon Ri terduduk sambil memegangi kepalanya. Ia melihat sekelilingnya banyak orang-orang yang sibuk mengangkat-angkat barang. Begitu ia melihat kearah sebuah panggung yang lebar, ia melihat beberapa orang sedang berlatih sebuah opera.

“Yeon-aa, gwenchana?” tanya sebuah suara tidak jauh dari dirinya. Yeon Ri menoleh dan mendapati Sooyoung duduk di sebelahnya.

“Ne, gwenchanayo. Apa yang terjadi?”

“Lampu panggung tadi jatuh dan menimpa kepalamu, jadinya kamu pingsan.” Sooyoung menjelaskan dengan nada khawatir. “Kau tidak gegar otak kan. Yeon-aa?”

“YA! Apa katamu? Tentu saja tidak.” Yeon Ri berdiri dengan di bantu oleh Sooyoung. “Lebih baik aku kembali berlatih sekarang.” Yeon Ri kembali berlatih, ia mendapatkan peran kecil untuk pertunjukkan Andante.

Begitu Yeon Ri selesai berlatih, ia menghampiri Sooyoung yang sedang duduk-duduk di lantai dansa setelah ia melatih balet untuk pertunjukkan yang sama dengan Yeon Ri.

“Yeon-aa. Sini!” Sooyoung melambaikan tangannya kearah Yeon Ri begitu ia melihat. Yeon Ri langsung menghampiri Sooyoung dan ikut duduk di sebelahnya. “Kau tahu setelah kau jatuh tadi, Kyuhyun berbicara tentang ia melihat ada hantu yang menjatuhkan karung ke panggung.”

“Aku pikir ia sudah gila. Mana ada hantu yang bisa menjatuhkan karung.” Sambung Hyoyeon, salah satu teman Sooyoung dan ia juga seorang balerina. “Semua orang tidak percaya perkataan anehnya itu.”

 
-To Be Continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Chaptered/PG -17] Opera

Tittle: Opera
Author: BlackPearl
Rating: PG -17 / Straight
Cast: Park Jungsoo/Leeteuk as The Phantom (SUPER JUNIOR), Kwon Yeon Ri (as you), Son Dongwoon, Choi Ji Na (G.NA) and the others
Genre: Dream, Supernatural, Romance, Thriller, Hurt
Lenght: Chaptered (Part 1)
Theme Song: Opera – Super Junior
Disclaimer: I don’t own Son Dongwoon characters, he belong themselves. Park Jungsoo will be The Phantom. The plot is inspires by The Phantom of the opera (Le Fantôme de l’Opéra)



November 10, 1918

Son Dongwoon berjalan di sepanjang jalan menuju ke sebuah Opera House yang tidak asing baginya. Ia akan menghadiri acara lelang barang-barang kuno di gedung opera itu.

Banyak orang yang datang ke Opera House tersebut hari ini. Barang-barang yang dulu memenuhi gedung itu di lelangkan.

Mata Dongwoon menangkap sebuah benda yang sangat ia kenal. Sebuah boneka monyet yang membawa sebuah kotak musik milik The Phantom. Ia mendengar seseorang menawar untuk boneka tersebut. Akhirnya Dongwoon meninggikan penawaran itu.


Choi Sooyoung, seorang ballerina dan anak dari pemilik gedung opera tersebut yang sudah mengenal Dongwoon membiarkannya memenangkan boneka itu.

Lelang kemudian di lanjutkan dengan penjualan bola lampu opera, dan disinilah Lee Donghae dengan manis menampilkan sesuatu paradoks gambar dari suatu tempat tua dan kumuh menjadi gedung opera indah yang hingar bingar penuh dengan warna dan membawa para penonton kembali pada masa 48 tahun yang lalu di mana semua kisah itu dimulai.

***

March 8, 1870

Seorang berperawakkan cantik sedang mencari-cari sebuah naskah partitur lagu untuk mengikuti kasting di sebuah Opera House ternama di kotanya. Di bantu dengan temannya, mereka mencari di sebuah perpustakaan kota.

“Aku akan mencari sesuatu di sebelah sana.” Sooyoung menunjuk ke arah rak buku di ujung dekat jendela dan Yeon Ri mengangguk.

Yeon Ri kembali mencari naskah tersebut. Ia ingin mendapatkan naskah partitur kuno yang jarang di nyanyikan dengan begitu ia berharap dapat membuat juri terpukau akan penampilannya membawakan lagu itu.

Ketika ia sedang membuka lembar demi lembar yang ia pegang, ia menemukan sebuah lagu yang menarik perhatiannya. Terlihat dari wajahnya ia begitu bahagia menemukan partitur itu dan ia pun langsung mencoba menyanyikannya.

Tapi tiba-tiba saja, gambar-gambar not balok tersebut mengeluarkan darah dan membanjiri tangannya. Ia menjerit dan membuat Sooyoung menoleh lalu menghampirinya.

“Yeon-aa gwenchanayo?” Mata Yeon Ri masih terpaku menatap partitur yang ada di tangannya dan tubuhnya membeku seketika akibat dia terkejut.

Sooyoung mengikuti arah pandangan Yeon Ri. Ia menatap bingung begitu melihat Yeon Ri menatap sebuah partitur. Tangannya menggapai partitur itu dan membacanya dengan baik. “Ada apa dengan partitur ini sampai kau melihatnya seperti itu?”

Yeon Ri tersadar lalu menggeleng cepat. “Aniyo.. aku hanya terlalu larut membacanya. Partitur ini sangat bagus kau tahu dan aku akan menyanyikan ini.”

“Jinjayo? Yeon-aa daebak!!” Sooyoung menjerit tertahan. “Kalau begitu kau harus mulai berlatih sekarang” ia menggeret Yeon Ri keluar dari perpustakaan dan pergi ke sebuah apartemen milik Yeon Ri.

Begitu sampai di apartemen Yeon Ri, mereka segera masuk ke dalam. Sooyoung menemani Yeon Ri berlatih menyanyikan lagu yang berjudul Andante yang digubah oleh Leeteuk. Ia berlatih sangat keras.

Setiap harinya ia menyanyikan lagu itu. Ia ingin agar dapat menjiwai lagu tersebut dengan baik. Hari demi hari berlalu seiring ia dapat menyanyikannya dengan sangat baik.

Akhirnya hari dimana kasting itu di buka pun tiba, ia kini berada di sebuah Opera house di Busan. Ketika gilirannya tiba, dia pun tampil dan menyanyikan lagu Opera itu dengan penuh penghayatan dan membuat juri terpesona akan penampilannya. Namun tiba-tiba sebuah lampu panggung jatuh dan menabraknya tepat di kepalanya. Membuat ia terjengkang dan pingsan seketika.

***

Aku dimana? Apa yang terjadi? Yeon Ri terduduk sambil memegangi kepalanya. Ia melihat sekelilingnya banyak orang-orang yang sibuk mengangkat-angkat barang. Begitu ia melihat kearah sebuah panggung yang lebar, ia melihat beberapa orang sedang berlatih sebuah opera.

“Yeon-aa, gwenchana?” tanya sebuah suara tidak jauh dari dirinya. Yeon Ri menoleh dan mendapati Sooyoung duduk di sebelahnya.

“Ne, gwenchanayo. Apa yang terjadi?”

“Lampu panggung tadi jatuh dan menimpa kepalamu, jadinya kamu pingsan.” Sooyoung menjelaskan dengan nada khawatir. “Kau tidak gegar otak kan. Yeon-aa?”

“YA! Apa katamu? Tentu saja tidak.” Yeon Ri berdiri dengan di bantu oleh Sooyoung. “Lebih baik aku kembali berlatih sekarang.” Yeon Ri kembali berlatih, ia mendapatkan peran kecil untuk pertunjukkan Andante.

Begitu Yeon Ri selesai berlatih, ia menghampiri Sooyoung yang sedang duduk-duduk di lantai dansa setelah ia melatih balet untuk pertunjukkan yang sama dengan Yeon Ri.

“Yeon-aa. Sini!” Sooyoung melambaikan tangannya kearah Yeon Ri begitu ia melihat. Yeon Ri langsung menghampiri Sooyoung dan ikut duduk di sebelahnya. “Kau tahu setelah kau jatuh tadi, Kyuhyun berbicara tentang ia melihat ada hantu yang menjatuhkan karung ke panggung.”

“Aku pikir ia sudah gila. Mana ada hantu yang bisa menjatuhkan karung.” Sambung Hyoyeon, salah satu teman Sooyoung dan ia juga seorang balerina. “Semua orang tidak percaya perkataan anehnya itu.”

 
-To Be Continued-