29.5.12

[Chaptered/PG -13] Plus que ma proprevie


Tittle: Plus que ma proprevie
Author: BlackPearl
Rating: PG -13 / Straight
Cast: Kim Jongwoon (SUPER JUNIOR), Kim Hyun Seo (as you), Kim Ryeowook (Super Junior), Lee Sungmin (Super Junior), Lee Sunkyu (Girls' Generation)
Genre: Romance, Angst
Lenght: Chaptered (Chapter 1)
Disclaimer: I don’t own Kim Jongwoon/Yesung, Kim Ryeowook, Lee Sungmin and Lee Sunkyu/Sunny characters, they belong themselve. The plot come out from my crazy head and the extreme imagination


Seorang yeoja berperawakan cantik sedang berpaut di depan cermin. Ia mengenakan sebuah gaun selutut berwarna putih gading. Sepasang sepatu stello menghiasi kakinya yang terlihat jenjang. Rambutnya ia ikat lalu diatas kepalanya ia membentuk rambutnya seperti pita.

Sejak setahun yang lalu ia merayakan pernikahannya dengan seorang namja bernama Yesung, kini ia harus tinggal satu rumah dengan keluarganya Yesung, tetapi ia tidak mau berada di dalam satu kamar dengan Yesung. Pada akhirnya seiringi dengan berlalunya waktu, mereka saling mencintai satu sama lain.

Sebenarnya mereka masih duduk di kelas 3 SMA, tapi karena kedua orang tua mereka ingin secepatnya menikahkan mereka.


Masalah pernikahan dan hubungan mereka, mereka rahasiakan dari teman-teman mereka di sekolah. Mereka pasti akan terkejut jika tahu kalau mereka sudah menikah karena sebelum penikahan itu terjadi, mereka selalu bertengkar dan tidak pernah akur. Hanya Min, sahabat Hyun Seo, dan Ryeowook, sahabat Yesung, yang tahu tentang pernikahan mereka.

“Hyun-aa, apa kau sudah siap?” tanya eomma yesung dari luar kamar.

“Eo, eommonie. Sebentar lagi aku selesai.” Teriaknya. Ia kembali memoles wajahnya untuk sentuhan terakhir. “Semoga saja wajahku tidak terlihat pucat. Bisa gawat kalau aku terlihat pucat.”

Begitu selesai, ia mengambil tas Clutch berwarna putih dan keluar dari kamarnya. Hyun Seo menuruni tangga dan mendapati Yesung sedang duduk dengan mengenakan setelan tuksedo berwarna hitam.

Hari ini adalah hari ulang tahun Hyun Seo, jadi Yesung ingin mengajaknya pergi makan diluar. Senyum manis terukir indah di bibir Hyun Seo. Yesung langsung berdiri dan menghampiri Hyun Seo. Salah satu tangannya terulur kearah Hyun Seo. Hyun Seo menggapai uluran itu.

“Eomma, kami berangkat dulu ya.” Kata Yesung. dia sudah menggandeng tangan Hyun Seo.

“Ne, hati-hati ya.” Ucap Eomma Yesung. “Jangan sampai Hyun-aa lecet sedikitpun. Arasseo?”

Yesung tertawa mendengar ancaman eommanya. “Ne, ara.” Akhirnya Hyun Seo dan Yesung keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil dan lalu melaju meninggalkan rumah.

***

“Oppa, sebenarnya kita mau kemana sih? Aku tidak dapat melihat.” Tangan Hyun Seo di geret oleh yesung dan sebuah kain berwarna hitam menutupi mata Hyun Seo.

“Sabarlah, jagiya. Sebentar lagi juga sampai.” Yesung masih menggeret Hyun Seo. Ketika sudah sampai,  Yesung berhenti lalu berdiri di belakang Hyun Seo. “Waktu aku bilang ‘buka matamu’ baru kau boleh membuka matamu. Arasseo?”

“Eo. Cepatlah oppa.” Hyun Seo bisa merasakan kalau kain itu telah di lepas.

“Bukalah.” Perintah Yesung. ketika Hyun Seo membuka matanya, ia melihat sebuah meja bundar diatasnya terdapat lilin, bunga mawar dan makanan. Lilin-lilin kecil berjejer dengan manis membentuk jalan ke meja itu lalu membentuk lingkaran memutari meja dan 2 kursi di sana. Bunga mawar tersebar di sekeliling meja itu dan kursinya di beri pita berwarna putih yang terlihat lembut. Dan Yesung menyodorkan kotak perhiasan berwarna biru beludru. Saat Hyun Seo membukanya, di situ terdapat sebuah liontin. Salah satu sisinya untuk memajang foto dan sisi lainnya terdapat tulisan dalam bahasa prancis.

“Oppa... Ini artinya apa?”

“Kau suka? Saengil chukkaehamnida, jagiya. Itu artinya ‘lebih dari hidupku sendiri’ bagiku kau lebih dari hidupku sendiri.”

“Gomawo, oppa.” Hyun Seo memeluk Yesung dan mencium pipi Yesung. “Ayo makan, aku lapar banget.”

Yesung tersenyum lalu mengacak-acak rambut Hyun Seo dengan sayang. Mereka pun makan bersama. Tawa mereka menggema di tempat yang terbuka. Bintang-bintang menghiasi langit membuat suasana romantis lebih terasa.

***

Jam beker milik Hyun Seo berdering nyaring dan membangunkannya. Dengan keadaan setengah sadar, ia mematikan jam bekernya lalu kembali tidur.

Tiba-tiba ia merasakan sangat pusing. Ia membuka matanya dan pandangannya berkunang-kunang.

Hyun Seo langsung duduk sambil memegangi kepalanya yang di letakkan di antara kakinya. Akhirnya pusingnya hilang dan matanya tidak berkunang-kunang lagi.

“Nggak boleh sampai Yesung oppa tahu. Aku nggak boleh sakit lagi sekarang.” Ia langsung mengambil pakaiannya dan masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, ia mengenakan seragamnya dan ia memoleskan bedak ke wajahnya dan lips gloss ke bibirnya agar tidak terlihat terlihat pucat.

Hyun Seo segera turun ke ruang makan sambil menenteng tasnya.

“Ah, Hyun-aa. Sini sarapan dulu.” Eomma Yesung meletakkan sepiring omelet di depan Hyun Seo.

Yesung duduk di depan Hyun Seo sambil membaca sebuah buku dan meminum secangkir teh. Sesekali ia memakan roti bakarnya yang di beri selai coklat. Hyun Seo memperhatikan Yesung sambil tersenyum.

“Aku sudah selesai. Aku berangkat dulu ya, Eomma.” Yesung menutup bukunya lalu memasukkan ke dalam tasnya dan langsung berdiri.

“YA! Kau tidak menunggu Hyun-aa? Kalian tidak berangkat bersama?” protes Eomma Yesung.

“Aniyo, dia bisa berangkat sendiri.” Yesung menjawab dengan dingin lalu langsung melangkah keluar.

Eomma Yesung hanya bisa berdecak melihat tingkah anaknya. “Anak itu.. baru aja semalam jadi super romantis. Sekarang? Aish!” Hyun Seo tertawa. Ia kembali menyelesaikan sarapannya.

“Ah, eommonie. Punya madu tidak?” tanya Hyun Seo setelah ia selesai makan.

“Molla. Kenapa?”

“Aniyo.. aku hanya ingin membawa madu ke sekolah. Kalau tidak ada nggak apa-apa kok, eommonie.” Hyun Seo berdiri. “Aku berangkat dulu, Eommonie.”

“Chakkaman,” panggil Appa Yesung. “Nih, ada kok. Kebetulan tadi waktu appa buka buka kulkas dan lihat ada madu. Tapi hanya tinggal 1 botol kecil aja” Ia memberikan sebotol kecil madu ke Hyun Seo.

Hyun Seo mengambil madu itu lalu tersenyum. “Kamshahamnida. Aku pergi dulu.” Ia membungkuk sedikit lalu pergi ke sekolah.

***

Suasana sekolah seperti biasanya, ramai dipenuhi gelak tawa mereka sebelum bel masuk berdering.

Hyun Seo dan Sunny sedang tertawa bersama di tengah-tengah ruang kelas. Diam-diam Yesung yang sedang bersama teman-temannya melirik ke arah mereka. Senyum terukir di wajahnya. Tapi ia merasa sedikit aneh karena tidak biasanya ia melihat Hyun Seo memakai bedak dan lipsgloss saat sekolah.

Bel berdering. Semua murid mulai duduk di bangku mereka masing-masing sebelum seonsaengnim masuk ke dalam kelas.


-To Be Continued-
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Chaptered/PG -13] Plus que ma proprevie


Tittle: Plus que ma proprevie
Author: BlackPearl
Rating: PG -13 / Straight
Cast: Kim Jongwoon (SUPER JUNIOR), Kim Hyun Seo (as you), Kim Ryeowook (Super Junior), Lee Sungmin (Super Junior), Lee Sunkyu (Girls' Generation)
Genre: Romance, Angst
Lenght: Chaptered (Chapter 1)
Disclaimer: I don’t own Kim Jongwoon/Yesung, Kim Ryeowook, Lee Sungmin and Lee Sunkyu/Sunny characters, they belong themselve. The plot come out from my crazy head and the extreme imagination


Seorang yeoja berperawakan cantik sedang berpaut di depan cermin. Ia mengenakan sebuah gaun selutut berwarna putih gading. Sepasang sepatu stello menghiasi kakinya yang terlihat jenjang. Rambutnya ia ikat lalu diatas kepalanya ia membentuk rambutnya seperti pita.

Sejak setahun yang lalu ia merayakan pernikahannya dengan seorang namja bernama Yesung, kini ia harus tinggal satu rumah dengan keluarganya Yesung, tetapi ia tidak mau berada di dalam satu kamar dengan Yesung. Pada akhirnya seiringi dengan berlalunya waktu, mereka saling mencintai satu sama lain.

Sebenarnya mereka masih duduk di kelas 3 SMA, tapi karena kedua orang tua mereka ingin secepatnya menikahkan mereka.


Masalah pernikahan dan hubungan mereka, mereka rahasiakan dari teman-teman mereka di sekolah. Mereka pasti akan terkejut jika tahu kalau mereka sudah menikah karena sebelum penikahan itu terjadi, mereka selalu bertengkar dan tidak pernah akur. Hanya Min, sahabat Hyun Seo, dan Ryeowook, sahabat Yesung, yang tahu tentang pernikahan mereka.

“Hyun-aa, apa kau sudah siap?” tanya eomma yesung dari luar kamar.

“Eo, eommonie. Sebentar lagi aku selesai.” Teriaknya. Ia kembali memoles wajahnya untuk sentuhan terakhir. “Semoga saja wajahku tidak terlihat pucat. Bisa gawat kalau aku terlihat pucat.”

Begitu selesai, ia mengambil tas Clutch berwarna putih dan keluar dari kamarnya. Hyun Seo menuruni tangga dan mendapati Yesung sedang duduk dengan mengenakan setelan tuksedo berwarna hitam.

Hari ini adalah hari ulang tahun Hyun Seo, jadi Yesung ingin mengajaknya pergi makan diluar. Senyum manis terukir indah di bibir Hyun Seo. Yesung langsung berdiri dan menghampiri Hyun Seo. Salah satu tangannya terulur kearah Hyun Seo. Hyun Seo menggapai uluran itu.

“Eomma, kami berangkat dulu ya.” Kata Yesung. dia sudah menggandeng tangan Hyun Seo.

“Ne, hati-hati ya.” Ucap Eomma Yesung. “Jangan sampai Hyun-aa lecet sedikitpun. Arasseo?”

Yesung tertawa mendengar ancaman eommanya. “Ne, ara.” Akhirnya Hyun Seo dan Yesung keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil dan lalu melaju meninggalkan rumah.

***

“Oppa, sebenarnya kita mau kemana sih? Aku tidak dapat melihat.” Tangan Hyun Seo di geret oleh yesung dan sebuah kain berwarna hitam menutupi mata Hyun Seo.

“Sabarlah, jagiya. Sebentar lagi juga sampai.” Yesung masih menggeret Hyun Seo. Ketika sudah sampai,  Yesung berhenti lalu berdiri di belakang Hyun Seo. “Waktu aku bilang ‘buka matamu’ baru kau boleh membuka matamu. Arasseo?”

“Eo. Cepatlah oppa.” Hyun Seo bisa merasakan kalau kain itu telah di lepas.

“Bukalah.” Perintah Yesung. ketika Hyun Seo membuka matanya, ia melihat sebuah meja bundar diatasnya terdapat lilin, bunga mawar dan makanan. Lilin-lilin kecil berjejer dengan manis membentuk jalan ke meja itu lalu membentuk lingkaran memutari meja dan 2 kursi di sana. Bunga mawar tersebar di sekeliling meja itu dan kursinya di beri pita berwarna putih yang terlihat lembut. Dan Yesung menyodorkan kotak perhiasan berwarna biru beludru. Saat Hyun Seo membukanya, di situ terdapat sebuah liontin. Salah satu sisinya untuk memajang foto dan sisi lainnya terdapat tulisan dalam bahasa prancis.

“Oppa... Ini artinya apa?”

“Kau suka? Saengil chukkaehamnida, jagiya. Itu artinya ‘lebih dari hidupku sendiri’ bagiku kau lebih dari hidupku sendiri.”

“Gomawo, oppa.” Hyun Seo memeluk Yesung dan mencium pipi Yesung. “Ayo makan, aku lapar banget.”

Yesung tersenyum lalu mengacak-acak rambut Hyun Seo dengan sayang. Mereka pun makan bersama. Tawa mereka menggema di tempat yang terbuka. Bintang-bintang menghiasi langit membuat suasana romantis lebih terasa.

***

Jam beker milik Hyun Seo berdering nyaring dan membangunkannya. Dengan keadaan setengah sadar, ia mematikan jam bekernya lalu kembali tidur.

Tiba-tiba ia merasakan sangat pusing. Ia membuka matanya dan pandangannya berkunang-kunang.

Hyun Seo langsung duduk sambil memegangi kepalanya yang di letakkan di antara kakinya. Akhirnya pusingnya hilang dan matanya tidak berkunang-kunang lagi.

“Nggak boleh sampai Yesung oppa tahu. Aku nggak boleh sakit lagi sekarang.” Ia langsung mengambil pakaiannya dan masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, ia mengenakan seragamnya dan ia memoleskan bedak ke wajahnya dan lips gloss ke bibirnya agar tidak terlihat terlihat pucat.

Hyun Seo segera turun ke ruang makan sambil menenteng tasnya.

“Ah, Hyun-aa. Sini sarapan dulu.” Eomma Yesung meletakkan sepiring omelet di depan Hyun Seo.

Yesung duduk di depan Hyun Seo sambil membaca sebuah buku dan meminum secangkir teh. Sesekali ia memakan roti bakarnya yang di beri selai coklat. Hyun Seo memperhatikan Yesung sambil tersenyum.

“Aku sudah selesai. Aku berangkat dulu ya, Eomma.” Yesung menutup bukunya lalu memasukkan ke dalam tasnya dan langsung berdiri.

“YA! Kau tidak menunggu Hyun-aa? Kalian tidak berangkat bersama?” protes Eomma Yesung.

“Aniyo, dia bisa berangkat sendiri.” Yesung menjawab dengan dingin lalu langsung melangkah keluar.

Eomma Yesung hanya bisa berdecak melihat tingkah anaknya. “Anak itu.. baru aja semalam jadi super romantis. Sekarang? Aish!” Hyun Seo tertawa. Ia kembali menyelesaikan sarapannya.

“Ah, eommonie. Punya madu tidak?” tanya Hyun Seo setelah ia selesai makan.

“Molla. Kenapa?”

“Aniyo.. aku hanya ingin membawa madu ke sekolah. Kalau tidak ada nggak apa-apa kok, eommonie.” Hyun Seo berdiri. “Aku berangkat dulu, Eommonie.”

“Chakkaman,” panggil Appa Yesung. “Nih, ada kok. Kebetulan tadi waktu appa buka buka kulkas dan lihat ada madu. Tapi hanya tinggal 1 botol kecil aja” Ia memberikan sebotol kecil madu ke Hyun Seo.

Hyun Seo mengambil madu itu lalu tersenyum. “Kamshahamnida. Aku pergi dulu.” Ia membungkuk sedikit lalu pergi ke sekolah.

***

Suasana sekolah seperti biasanya, ramai dipenuhi gelak tawa mereka sebelum bel masuk berdering.

Hyun Seo dan Sunny sedang tertawa bersama di tengah-tengah ruang kelas. Diam-diam Yesung yang sedang bersama teman-temannya melirik ke arah mereka. Senyum terukir di wajahnya. Tapi ia merasa sedikit aneh karena tidak biasanya ia melihat Hyun Seo memakai bedak dan lipsgloss saat sekolah.

Bel berdering. Semua murid mulai duduk di bangku mereka masing-masing sebelum seonsaengnim masuk ke dalam kelas.


-To Be Continued-