2.3.12

[Chaptered/PG -15] You Belong With Me

Tittle: You belong with me
Author: BlackPearl
Rating: PG -15 / Straight
Cast: Yang Yoseob (BEAST), Lee Su Ra (as you), Park Gyu Ri, Son Dongwoon (BEAST), Choi Eun Hye, Othe BEAST members
Genre: Romance, School life, Friendship, Jealousy
Length: Chaptered (Chapter 1)
Disclaimer: I don't own Yang Yoseob, Son Dongwoon or other BEAST members characters, they belong themselves. Park Gyu Ri and Choi Eun Hye only characters from my imagination. this story inspires by song You belong with me by Taylor Swift
-------------------------------------------------------------------------------

Malam itu ketika Lee Su Ra sedang belajar di kamarnya, ia mendengar seorang laki-laki sedang berdebat. Su Ra mengintip dari jendela kamar, ia melihat di kamar sebrangnya, Yang Yoseob atau lebih di kenal Yoseob, sedang berdebat dengan seseorang di telponnya.

Yoseob dan Su Ra sudah tetanggaan sejak kecil, mereka juga sangat akrab. Bahkan, tanpa segaja kamar mereka bersebelahan. Dan sejak kecil pula mereka berdua di sekolahkan di tempat yang sama. Kedua orang tua mereka juga sangat dekat.


Yoseob melempar ponselnya lalu duduk di pinggiran tempat tidurnya. Ketika ia mendongkakkan kepalanya, ia melihat Su Ra sedang menulis sesuatu di bukunya. Ketika mereka ingin berbicara, pasti mereka menulis sesuatu di sebuah buku lalu saling menunjukkan isinya.

Seobie gwenchana? Tulisnya Su Ra di bukunya

Melihat itu, Yoseob segera mengambil bukunya lalu mulai menulis
Ani.. aku sudah capek sama dia. Too much drama
Mianhae :(
Gwenchana, Su Ra-ah.
Ketika Sura akan menulis sesuatu, ia melihat korden kamar Yoseob sudah tertutup. Ia mendesah dan hanya menatap kata-kata yang ada di kertas itu.
Tanpa sepengetahuan Yoseob, sebenarnya Su Ra mulai ada rasa ke dia. Entah sejak kapan rasa itu muncul, tapi Su Ra nggak berani menunjukkannya. Selain karena Yoseob sekarang sudah punya yeojachingu-nya, Su Ra bisa di bilang dia itu Invisible banget di sekolah, berbeda dengan Yoseob yang sangat populer di sekolahnya. Kerjaan Su Ra hanyalah membaca dan membaca. Jadi ia nggak berani mengatakannya.
Tapi ia tahu, akhir-akhir ini Yoseob jarang sekali tertawa bahkan ia jarang banget tersenyum. Ini semua karena yeojachingu-nya yang sangat posesif dan manja. Memang sih yeojachingu-nya, Choi Eun Hye, itu adalah yeoja idaman namja-namja di sekolahnya, bahkan ia seorang kapten cheerleader di sekolahnya. Eun Hye memang menjadi seorang ‘ratu’ di sekolahnya.
Begitu ia tersadar dari lamunanya, ia segera menyalakan stereo-nya dan memutar sebuah lagu. Ia berjoget-joget nggak jelas. ia bahkan mengangkat-angkat tangannya lalu melambai-lambaikan. Badannya pun juga ikut bergoyang. Tanpa di ketahui Su Ra, Yoseob membuka kordennya sedikit dan melihat tingkah Su Ra, ia terkekeh pelan lalu menggeleng kepalanya dan kembali menutup kordennya.
Tiba-tiba saat Su Ra sedang asyik berjoget-joget.. “YA! Lee Su Ra! Bisa tidak kau kecilkan itu lagu?! Aku sedang belajar!” teriak seorang namja di depan pintu kamar Su Ra yang sudah terbuka.
Su Ra hanya nyengir lalu memelannya volume musiknya. “Kkk.. Mianhe, Eunhyuk oppa.”
“Aish!” Eunhyuk pun langsung meninggalkan kamar Su Ra dengan wajah kesal.
Setelah Su Ra membereskan buku-bukunya, ia segera berbaring di kasurnya lalu tidur.
***
Pagi harinya, seperti biasa, setelah Su Ra siap berangkat sekolah, ia duduk di bangku taman depan rumahnya. Biasanya ia akan di jemput dengan sahabatnya, Park Gyu Ri. Ia selalu dengan senang hati menjemput Su Ra untuk berangkat bareng ke sekolahnya.
Ketika ia sedang asyik membaca bukunya sambil menunggu, tiba-tiba ada sebuah tangan memegang bahunya. Reflex Su Ra berbalik dan melihat siapa yang menyentuh bahunya.
“Su Ra-ah. Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa belum berangkat?” Tanya Yoseob. Ia langsung duduk di sebelah Su Ra.
Su Ra segera menutup bukunya dan menatap Yoseob. “Ani. Aku sedang menunggu Gyu Ri menjemputku. Biasalah. La kamu kok juga belum berangkat, Seobie?
Tatapan Yoseob langsung berubah. “Eun Hye akan menjemputku. Katanya sebagai permintaan maaf karena masalah semalam.”
“Ah,” gumam Su Ra. “Bagaimana basket mu, Seobie? Bukankah 4 hari lagi kau akan bertanding.”
Dalam sedetik ekspresi Yoseob langsung berubah. “Ne. aku akan bertanding. Aku benar-benar sudah tidak sabar lagi..” Yoseob langsung menceritakan tentang basketnya dengan semangat. Su Ra menemukan sesuatu yang sudah lama hilang dari diri Yoseob. Senyum dan tawanya. Dan di sela-sela ceritanya, Yoseob mengulurkan tangannya dan merapikan anak rambut Su Ra yang jatuh di depan wajahnya lalu meletakkannya di belakang telingamu. Su Ra pun terpaku.
Ia tertawa lepas setiap kali menceritakan kejadian konyol saat mereka sedang berlatih. Mau tidak mau Su Ra ikut tersenyum dan tertawa. Su Ra lega bisa melihat senyum dan tawa itu. Ia selalu merindukan tawanya yang sangat merdu di telinganya.
Tapi, saat sedang asyik bercerita, Gyu Ri datang. Ia selalu mengendarai mobilnya yang berwarna putih. Dan selang beberapa detik kemudian, sebuah mobil ber-kap terbuka berwarna hitam berhenti tepat di depan mobil Gyu Ri. Eun Hye ternyata sudah datang.
Saat itu juga ekspresi wajah Yoseob berubah menjadi datar. “Emm.. Su Ra-ah, aku pergi dulu ya. Anyeong.” Yoseob bergegas ke mobil Eun Hye, sementara Eun Hye menatap Su Ra sinis. Tiba-tiba begitu Yoseob masuk ke mobilnya, Eun Hye langsung mencium bibir Yoseob.
Su Ra yang melihat kejadian itu langsung membuang muka. Bisa-bisanya tu cewek sialan merusak pagi ku yang indah. Batin Su Ra kesal. Eun Hye melepaskan ciumannya lalu menatap Su Ra penuh dengan kemenangan. Sebenarnya Eun Hye tahu kalau Su Ra menyukai Yoseob, makanya tadi ia memanas-manasi Su Ra karena sudah membuatnya kesal karena kedekatannya dengan Yoseob. Eun Hye pun langsung pergi.
Gyu Ri yang melihat itu juga langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Su Ra. “Su Ra-ah gwenchanayo?” Gyu Ri yang tahu bagaimana perasaan Su Ra langsung bertanya.
“Ne..” gumam Su Ra.
“Apa maunya sih tu nenek sihir kayak gitu? Nggak tahu malu kali ya. Pengen aku bunuh juga tu orang udah berani bikin kamu kayak gini.” Gyu Ri langsung mengepalkan tangannya dan memukul-mukul udara.
Su Ra mendesah lalu ia bangkit. “Gwenchanae, Gyu Ri-ah. Ayo kita berangkat sekarang, jangan sampai kita terlambat dan di hukum sama Heechul seonsaengnim. Kau tahu kan gimana evil-nya dia.” Ku tarik tangannya lalu masuk ke dalam mobil dan kami pun berangkat ke sekolah.
Hampir saja mereka terlambat, mereka masuk ke gerbang sekolah tepat saat bel tanda masuk berbunyi. Su Ra dan Gyu Ri segera berlari ke kelasnya yang berjarak tidak jauh dari tempat Gyu Ri memarkirkan mobilnya.
Saat mereka masuk, Su Ra mematung ketika ia melihat Yoseob dan Eun Hye sedang asyik bercanda satu sama lain. Eun Hye bergelayut manja di lengan Yoseob. Su Ra hanya bias mendesah dan berjalan ke kursinya. Dalam hati ia sangat ingin menjitak kepalanya karena sudah berani bermesraan di depan matanya.
Untung Suzy seonsaengmin segera masuk dan memulai pelajarannya sebelum Su Ra benar-benar berlari ke depan Eun Hye lalu menjitaknya.
Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid yang lain segera pergi dari kelas mereka lalu pergi ke kafetarian. Su Ra dan Gyu Ri berjalan berdampingan di dalam perjalanan mereka ke kantin ketika tiba-tiba ada seorang namja memeluk Gyu Ri.
“Jagiya..” sapa namja itu. Son Dongwoon, namjachingu-nya Gyu Ri.
“YA! Oppa, bisakah kau tidak mengagetkanku? Kau hampir membuatku jantungan.” Bentak Gyu Ri.
“Kkk, mian, jagiya. Mau ke kafetarian bareng?”
Gyu Ri tersenyum. “Keurom. It’s okay for you, Su Ra-ah?”
Su Ra tersenyum. “Sure, why not. Don’t mind if you want with him in front of me. Don’t feel guilty or what. I’m perfection fine.”
“YA! Bisakah kalian tidak berbicara dalam bahasa Inggris? Kalian membuatku gila! Baha inggris ku masih di bawah kalian” Gyu Ri dan Su Ra pun tertawa lepas.
Saat mereka masuk di kafetarian, mereka segera mengambil barisan untuk membeli makanan. Tanpa sengaja, Su Ra melihat Eun Hye dan Yoseob sedang bermesraan di salah satu meja. Mereka bersama teman-teman basket Yoseob, tapi Dongwoon tidak ikut bersama mereka.
Dongwoon dan Gyu Ri juga lumayan popular di sekolahnya. Dongwoon adalah seorang salah satu tim inti basket di sekolahnya, sedangkan Gyu Ri, sebenarnya dia bukan siapa-siapa, tapi karena ia orang yang percaya diri jadi ia memiliki banyak teman.
“Kau tidak bersama mereka, oppa?” Gyu Ri menunjuk segerombolan teman-teman basket Dongwoon.
Ia hanya menggeleng. “Aku lebih suka menghabiskan siangku bersamamu.” Lalu Dongwoon mencium pipi Gyu Ri, wajah Gyu Ri berubah merah. Su Ra yang melihatnya hanya tertawa pelan.
Setelah mereka membeli makan siang mereka, mereka berjalan ke salah satu meja yang kosong di dekat gerombolan anak-anak basket, sebenarnya Su Ra tidak ingin duduk di situ, tapi karena tidak ada tempat lagi, akhirnya ia mengalah dan mau duduk di situ.
Teman-teman Dongwoon menyapanya dan menggoda Gyu Ri. Su Ra hanya melewati mereka. Saat ia melewati mereka, Yoseob memperhatikan Su Ra yang hanya melewatinya tanpa menyapanya.
Eun Hye yang menyadari tatapan itu, ia segera meluruskan kakinya dan saat itu juga Su Ra terjatuh. Makanan dan minuman Su Ra jatuh ke bajunya dan tas milik Eun Hye.
“YA! Lee Su Ra baboya! Apa yang kau lakukan? Apa kau tidak punya mata? Lihat, tas ku jadi basah dan kotor! Kau tahu berapa harga tas ini? Yang pasti lebih mahal dari tas bututmu dan kau tidak akan mampu menggantinya!” Eun Hye langsung mengelap tasnya dengan tisu. Semua orang yang ada di kafetarian itu langsung menoleh ke sumber keributan.
“Mianhe.. aku nggak segaja.” Ucap Su Ra pelan.
Gyu Ri langsung membantu Su Ra bangun dan langsung memeluk bahunya. “Su Ra-ah gwenchanayo?”
“Ne.”
Yoseob sebenarnya tahu kalau Eun Hye yang membuat Su Ra sampai terjatuh. Ia segera berdiri dan menatap Su Ra. “Su Ra-ah gwenchana?”
“N-ne, Seobie.” Su Ra terbata-bata
“Baik-baik saja gimana? Lihat, bajumu jadi basah dan kotor seperti ini masih bilang baik-baik aja? Aish!” ia langsung menggeret lengan Su Ra. “Dongwoonie, bisakah aku meminjam mobilmu? Nanti kau pulang dengan Gyu Ri aja. Akan ku kembalikan mobilmu malam ini. Gwenchana?”
Dongwoon merogoh sakunya lalu mengeluarkan sebuah kunci. “Ne, hyung. Pakai aja.” Yoseob langsung merebut kunci itu dan menggeret Su Ra lagi.
“YA! OPPA! APA YANG KAU LAKUKAN?” teriak Eun Hye tapi Yoseob tidak memperdulikannya.
Ia kembali ke kelas dulu untuk mengambil tasnya dan Su Ra lalu mereka berjalan ke tempat parkir dimana Dongwoon memarkirkan mobilnya.
“Kita mau kemana, Seobie?” Tanya Su Ra saat Yoseob masuk ke dalam Mobil.
-To Be Continued-

[Chaptered/PG -15] You Belong With Me

Tittle: You belong with me
Author: BlackPearl
Rating: PG -15 / Straight
Cast: Yang Yoseob (BEAST), Lee Su Ra (as you), Park Gyu Ri, Son Dongwoon (BEAST), Choi Eun Hye, Othe BEAST members
Genre: Romance, School life, Friendship, Jealousy
Length: Chaptered (Chapter 1)
Disclaimer: I don't own Yang Yoseob, Son Dongwoon or other BEAST members characters, they belong themselves. Park Gyu Ri and Choi Eun Hye only characters from my imagination. this story inspires by song You belong with me by Taylor Swift
-------------------------------------------------------------------------------

Malam itu ketika Lee Su Ra sedang belajar di kamarnya, ia mendengar seorang laki-laki sedang berdebat. Su Ra mengintip dari jendela kamar, ia melihat di kamar sebrangnya, Yang Yoseob atau lebih di kenal Yoseob, sedang berdebat dengan seseorang di telponnya.

Yoseob dan Su Ra sudah tetanggaan sejak kecil, mereka juga sangat akrab. Bahkan, tanpa segaja kamar mereka bersebelahan. Dan sejak kecil pula mereka berdua di sekolahkan di tempat yang sama. Kedua orang tua mereka juga sangat dekat.


Yoseob melempar ponselnya lalu duduk di pinggiran tempat tidurnya. Ketika ia mendongkakkan kepalanya, ia melihat Su Ra sedang menulis sesuatu di bukunya. Ketika mereka ingin berbicara, pasti mereka menulis sesuatu di sebuah buku lalu saling menunjukkan isinya.

Seobie gwenchana? Tulisnya Su Ra di bukunya

Melihat itu, Yoseob segera mengambil bukunya lalu mulai menulis
Ani.. aku sudah capek sama dia. Too much drama
Mianhae :(
Gwenchana, Su Ra-ah.
Ketika Sura akan menulis sesuatu, ia melihat korden kamar Yoseob sudah tertutup. Ia mendesah dan hanya menatap kata-kata yang ada di kertas itu.
Tanpa sepengetahuan Yoseob, sebenarnya Su Ra mulai ada rasa ke dia. Entah sejak kapan rasa itu muncul, tapi Su Ra nggak berani menunjukkannya. Selain karena Yoseob sekarang sudah punya yeojachingu-nya, Su Ra bisa di bilang dia itu Invisible banget di sekolah, berbeda dengan Yoseob yang sangat populer di sekolahnya. Kerjaan Su Ra hanyalah membaca dan membaca. Jadi ia nggak berani mengatakannya.
Tapi ia tahu, akhir-akhir ini Yoseob jarang sekali tertawa bahkan ia jarang banget tersenyum. Ini semua karena yeojachingu-nya yang sangat posesif dan manja. Memang sih yeojachingu-nya, Choi Eun Hye, itu adalah yeoja idaman namja-namja di sekolahnya, bahkan ia seorang kapten cheerleader di sekolahnya. Eun Hye memang menjadi seorang ‘ratu’ di sekolahnya.
Begitu ia tersadar dari lamunanya, ia segera menyalakan stereo-nya dan memutar sebuah lagu. Ia berjoget-joget nggak jelas. ia bahkan mengangkat-angkat tangannya lalu melambai-lambaikan. Badannya pun juga ikut bergoyang. Tanpa di ketahui Su Ra, Yoseob membuka kordennya sedikit dan melihat tingkah Su Ra, ia terkekeh pelan lalu menggeleng kepalanya dan kembali menutup kordennya.
Tiba-tiba saat Su Ra sedang asyik berjoget-joget.. “YA! Lee Su Ra! Bisa tidak kau kecilkan itu lagu?! Aku sedang belajar!” teriak seorang namja di depan pintu kamar Su Ra yang sudah terbuka.
Su Ra hanya nyengir lalu memelannya volume musiknya. “Kkk.. Mianhe, Eunhyuk oppa.”
“Aish!” Eunhyuk pun langsung meninggalkan kamar Su Ra dengan wajah kesal.
Setelah Su Ra membereskan buku-bukunya, ia segera berbaring di kasurnya lalu tidur.
***
Pagi harinya, seperti biasa, setelah Su Ra siap berangkat sekolah, ia duduk di bangku taman depan rumahnya. Biasanya ia akan di jemput dengan sahabatnya, Park Gyu Ri. Ia selalu dengan senang hati menjemput Su Ra untuk berangkat bareng ke sekolahnya.
Ketika ia sedang asyik membaca bukunya sambil menunggu, tiba-tiba ada sebuah tangan memegang bahunya. Reflex Su Ra berbalik dan melihat siapa yang menyentuh bahunya.
“Su Ra-ah. Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa belum berangkat?” Tanya Yoseob. Ia langsung duduk di sebelah Su Ra.
Su Ra segera menutup bukunya dan menatap Yoseob. “Ani. Aku sedang menunggu Gyu Ri menjemputku. Biasalah. La kamu kok juga belum berangkat, Seobie?
Tatapan Yoseob langsung berubah. “Eun Hye akan menjemputku. Katanya sebagai permintaan maaf karena masalah semalam.”
“Ah,” gumam Su Ra. “Bagaimana basket mu, Seobie? Bukankah 4 hari lagi kau akan bertanding.”
Dalam sedetik ekspresi Yoseob langsung berubah. “Ne. aku akan bertanding. Aku benar-benar sudah tidak sabar lagi..” Yoseob langsung menceritakan tentang basketnya dengan semangat. Su Ra menemukan sesuatu yang sudah lama hilang dari diri Yoseob. Senyum dan tawanya. Dan di sela-sela ceritanya, Yoseob mengulurkan tangannya dan merapikan anak rambut Su Ra yang jatuh di depan wajahnya lalu meletakkannya di belakang telingamu. Su Ra pun terpaku.
Ia tertawa lepas setiap kali menceritakan kejadian konyol saat mereka sedang berlatih. Mau tidak mau Su Ra ikut tersenyum dan tertawa. Su Ra lega bisa melihat senyum dan tawa itu. Ia selalu merindukan tawanya yang sangat merdu di telinganya.
Tapi, saat sedang asyik bercerita, Gyu Ri datang. Ia selalu mengendarai mobilnya yang berwarna putih. Dan selang beberapa detik kemudian, sebuah mobil ber-kap terbuka berwarna hitam berhenti tepat di depan mobil Gyu Ri. Eun Hye ternyata sudah datang.
Saat itu juga ekspresi wajah Yoseob berubah menjadi datar. “Emm.. Su Ra-ah, aku pergi dulu ya. Anyeong.” Yoseob bergegas ke mobil Eun Hye, sementara Eun Hye menatap Su Ra sinis. Tiba-tiba begitu Yoseob masuk ke mobilnya, Eun Hye langsung mencium bibir Yoseob.
Su Ra yang melihat kejadian itu langsung membuang muka. Bisa-bisanya tu cewek sialan merusak pagi ku yang indah. Batin Su Ra kesal. Eun Hye melepaskan ciumannya lalu menatap Su Ra penuh dengan kemenangan. Sebenarnya Eun Hye tahu kalau Su Ra menyukai Yoseob, makanya tadi ia memanas-manasi Su Ra karena sudah membuatnya kesal karena kedekatannya dengan Yoseob. Eun Hye pun langsung pergi.
Gyu Ri yang melihat itu juga langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Su Ra. “Su Ra-ah gwenchanayo?” Gyu Ri yang tahu bagaimana perasaan Su Ra langsung bertanya.
“Ne..” gumam Su Ra.
“Apa maunya sih tu nenek sihir kayak gitu? Nggak tahu malu kali ya. Pengen aku bunuh juga tu orang udah berani bikin kamu kayak gini.” Gyu Ri langsung mengepalkan tangannya dan memukul-mukul udara.
Su Ra mendesah lalu ia bangkit. “Gwenchanae, Gyu Ri-ah. Ayo kita berangkat sekarang, jangan sampai kita terlambat dan di hukum sama Heechul seonsaengnim. Kau tahu kan gimana evil-nya dia.” Ku tarik tangannya lalu masuk ke dalam mobil dan kami pun berangkat ke sekolah.
Hampir saja mereka terlambat, mereka masuk ke gerbang sekolah tepat saat bel tanda masuk berbunyi. Su Ra dan Gyu Ri segera berlari ke kelasnya yang berjarak tidak jauh dari tempat Gyu Ri memarkirkan mobilnya.
Saat mereka masuk, Su Ra mematung ketika ia melihat Yoseob dan Eun Hye sedang asyik bercanda satu sama lain. Eun Hye bergelayut manja di lengan Yoseob. Su Ra hanya bias mendesah dan berjalan ke kursinya. Dalam hati ia sangat ingin menjitak kepalanya karena sudah berani bermesraan di depan matanya.
Untung Suzy seonsaengmin segera masuk dan memulai pelajarannya sebelum Su Ra benar-benar berlari ke depan Eun Hye lalu menjitaknya.
Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid yang lain segera pergi dari kelas mereka lalu pergi ke kafetarian. Su Ra dan Gyu Ri berjalan berdampingan di dalam perjalanan mereka ke kantin ketika tiba-tiba ada seorang namja memeluk Gyu Ri.
“Jagiya..” sapa namja itu. Son Dongwoon, namjachingu-nya Gyu Ri.
“YA! Oppa, bisakah kau tidak mengagetkanku? Kau hampir membuatku jantungan.” Bentak Gyu Ri.
“Kkk, mian, jagiya. Mau ke kafetarian bareng?”
Gyu Ri tersenyum. “Keurom. It’s okay for you, Su Ra-ah?”
Su Ra tersenyum. “Sure, why not. Don’t mind if you want with him in front of me. Don’t feel guilty or what. I’m perfection fine.”
“YA! Bisakah kalian tidak berbicara dalam bahasa Inggris? Kalian membuatku gila! Baha inggris ku masih di bawah kalian” Gyu Ri dan Su Ra pun tertawa lepas.
Saat mereka masuk di kafetarian, mereka segera mengambil barisan untuk membeli makanan. Tanpa sengaja, Su Ra melihat Eun Hye dan Yoseob sedang bermesraan di salah satu meja. Mereka bersama teman-teman basket Yoseob, tapi Dongwoon tidak ikut bersama mereka.
Dongwoon dan Gyu Ri juga lumayan popular di sekolahnya. Dongwoon adalah seorang salah satu tim inti basket di sekolahnya, sedangkan Gyu Ri, sebenarnya dia bukan siapa-siapa, tapi karena ia orang yang percaya diri jadi ia memiliki banyak teman.
“Kau tidak bersama mereka, oppa?” Gyu Ri menunjuk segerombolan teman-teman basket Dongwoon.
Ia hanya menggeleng. “Aku lebih suka menghabiskan siangku bersamamu.” Lalu Dongwoon mencium pipi Gyu Ri, wajah Gyu Ri berubah merah. Su Ra yang melihatnya hanya tertawa pelan.
Setelah mereka membeli makan siang mereka, mereka berjalan ke salah satu meja yang kosong di dekat gerombolan anak-anak basket, sebenarnya Su Ra tidak ingin duduk di situ, tapi karena tidak ada tempat lagi, akhirnya ia mengalah dan mau duduk di situ.
Teman-teman Dongwoon menyapanya dan menggoda Gyu Ri. Su Ra hanya melewati mereka. Saat ia melewati mereka, Yoseob memperhatikan Su Ra yang hanya melewatinya tanpa menyapanya.
Eun Hye yang menyadari tatapan itu, ia segera meluruskan kakinya dan saat itu juga Su Ra terjatuh. Makanan dan minuman Su Ra jatuh ke bajunya dan tas milik Eun Hye.
“YA! Lee Su Ra baboya! Apa yang kau lakukan? Apa kau tidak punya mata? Lihat, tas ku jadi basah dan kotor! Kau tahu berapa harga tas ini? Yang pasti lebih mahal dari tas bututmu dan kau tidak akan mampu menggantinya!” Eun Hye langsung mengelap tasnya dengan tisu. Semua orang yang ada di kafetarian itu langsung menoleh ke sumber keributan.
“Mianhe.. aku nggak segaja.” Ucap Su Ra pelan.
Gyu Ri langsung membantu Su Ra bangun dan langsung memeluk bahunya. “Su Ra-ah gwenchanayo?”
“Ne.”
Yoseob sebenarnya tahu kalau Eun Hye yang membuat Su Ra sampai terjatuh. Ia segera berdiri dan menatap Su Ra. “Su Ra-ah gwenchana?”
“N-ne, Seobie.” Su Ra terbata-bata
“Baik-baik saja gimana? Lihat, bajumu jadi basah dan kotor seperti ini masih bilang baik-baik aja? Aish!” ia langsung menggeret lengan Su Ra. “Dongwoonie, bisakah aku meminjam mobilmu? Nanti kau pulang dengan Gyu Ri aja. Akan ku kembalikan mobilmu malam ini. Gwenchana?”
Dongwoon merogoh sakunya lalu mengeluarkan sebuah kunci. “Ne, hyung. Pakai aja.” Yoseob langsung merebut kunci itu dan menggeret Su Ra lagi.
“YA! OPPA! APA YANG KAU LAKUKAN?” teriak Eun Hye tapi Yoseob tidak memperdulikannya.
Ia kembali ke kelas dulu untuk mengambil tasnya dan Su Ra lalu mereka berjalan ke tempat parkir dimana Dongwoon memarkirkan mobilnya.
“Kita mau kemana, Seobie?” Tanya Su Ra saat Yoseob masuk ke dalam Mobil.
-To Be Continued-