12.8.12

[Chaptered/PG-13] Plus que ma proprevie


Tittle: Plus que ma proprevie
Author: BlackPearl
Rating: PG -13 / Straight
Cast: Kim Jongwoon (SUPER JUNIOR), Kim Hyun Seo (as you), Kim Ryeowook (Super Junior), Lee Sungmin (Super Junior), Lee Sunkyu (Girls' Generation)
Genre: Romance, Angst
Lenght: Chaptered (Chapter 4)
Disclaimer: I don’t own Kim Jongwoon/Yesung, Kim Ryeowook, Lee Sungmin and Lee Sunkyu/Sunny characters, they belong themselve. The plot come out from my crazy head and the extreme imagination
------------------------------------------------------------
-Previous Story-

“Yesung-aa, kau sudah pulang? Cepat sekali.” Kata Eomma Yesung dari belakang.

“Aku kabur dari sekolah.” Ucapnya lalu berbalik dan menatap Eommanya. “Dia kena anemia? Apa eomma tahu?”

“Eo, baru pagi ini eomma tahu. Melihatnya meminta madu sangat aneh. Apalagi dia sangat benci madu. Terus dari semalam saat dia memakai make up, ia terlihat agak pucat dan tadi pagi make up yang ia pakai ke sekolah tebal banget. Tidak biasanya dia pakai make up kesekolah walaupun cuma bedak. Lalu eomma menelpon eomma-nya Hyun-aa dan ia menceritakan semuanya.”
------------------------------------------------------------


Eomma yesung sedang membuat bubur ketika tiba-tiba bel pintu berdering. Ia segera mematikan kompor lalu berjalan ke arah pintu masuk. Ketika di buka olehnya, ia melihat Sunny dan Ryeowook di depan rumah.

“Annyeonghaseyo” sapa Sunny dan Ryeowook sambil membungkuk. “Kami mau jenguk Hyun-aa.”


Eomma Yesung tersenyum. “Oh, Hyun-aa lagi istirahat di kamar. Kalian naik aja dulu. Akan ku buatkan minum untuk kalian sekalian bubur untuk Hyun-aa.”

“Eo, kamsahamnida.” Mereka menaiki tangga menuju kamar Hyun Seo. Ketika mereka di depan kamar Hyun Seo, Sunny membuka pintu dan mendapati Yesung tengah tertidur sambil berlutut di samping tempat tidur dan menggenggam tangan Hyun Seo.

“Aigoo, kyeopta. Mereka sangat manis ya.” Bisik Sunny. “Aku iri sama mereka deh. Sungmin oppa aja nggak pernah bersikap manis ke aku. Selalu aja cuek.”

Ryeowook hanya bisa menggeleng. “Kau itu.. bagaimana nih? Kita masuk aja?”

“Eo, kalian masuk aja.” Kata Eomma Yesung dari belakang sambil membawa nampan berisi semangkuk bubur dan empat gelas minuman. Sunny dan Ryeowook berbalik lalu tersenyum.

Eomma Yesung masuk lalu menaruh nampan di meja belajar Hyun Seo lalu menghampiri Yesung yang nampak terlelap. “Yesung-aa, ieronna. Ada teman-temanmu.” Eomma Yesung mengguncang-guncang kecil bahu Yesung.

“Emm...” Gumam Yesung. ia mengucek matanya. “Oh, kalian..”

“Kalau gitu eomma tinggal ya.” Eomma Yesung keluar dari kamar. Yesung langsung berdiri dan menghadap kearah mereka.

“YA! Hyung membuatku kaget ketika aku dengar hyung tiba-tiba keluar kelas terus nggak balik-balik.” Teriak Ryeowook di susul lemparan bantal ke muka Ryeowook.

“Tidak bisa kau berbicara lebih pelan Wookie?” bentak Yesung, Ryeowook langsung menunduk dan diam.

Sunny Mendekati Hyun Seo yang masih terlelap. “Seharusnya aku mengingatkannya untuk tidak terlalu capek.”

Yesung memandang Sunny yang duduk di pinggir ranjang. “Kau tahu kalau dia punya anemia? Kenapa tidak memberitahuku?”

Sunny merapikan poni Hyun Seo yang berantakkan sambil menghela napas. “Aku sudah tahu semenjak mengenalnya. Hyun-aa melarangku untuk memberitahumu. Karena ia janji akan menjaga kesehatannya jadinya aku nggak bilang apa-apa. Dan sempat terpikirkan olehku kalau kau sudah tahu. Makanya aku diam aja.” Sunny memandang kearah Yesung. “Mianhae.”

“Gwaenchanhayo, Sunny-aa. Lagian ini juga bukan salahmu.”

“Hyung, apa kau besok masuk? Kalau menurutku lebih baik jangan masuk. Sepertinya kau kena masalah sama guru karena tadi.” Ryeowook duduk di lantai sambil memeluk tasnya. “Terus aku harus berakting gimana besok kalau yang lain tanya ini itu?”

Yesung menyandarkan tubuhnya ke dinding sambil menatap langit-langit kamar. “Tenang aja, aku besok nggak masuk kok. Aku udah tahu kalau akan kena masalah dengan guru.” Ia menghela napas. “Kau berakting sewajarnya aja. Tanggapi aja mereka seperti biasa. Kalau ada yang nanya kenapa aku nggak masuk, bilang aja kalau aku lagi keluar kota.”

“Ya udah kalau emang gitu.” Ryeowook menatap Sunny. “Sunny-aa, Kajja kita pulang. Kita biarin Hyun-aa istirahat.”

Sunny menghela napas lalu berdiri. “Kalau begitu aku pulang dulu, oppa. Besok aku bilang ke Seonsaengnim kalau Hyun-aa sakit dan kau sedang keluar kota.”

“Ne. Gomapta Sunny-aa.” Yesung mengacak-acak rambut Sunny sambil tersenyum. “Wookie, jangan lupa apa yang aku bilang tadi.”

“Ne, hyung. Aku tidak akan lupa kok.”

“Kalau gitu aku antar kalian sampai di luar.” Yesung mulai berjalan ke pintu.

“Nggak usah, oppa.” Cegah Sunny. “Oppa temani Hyun-aa aja disini. Kami bisa turun sendiri kok.”

“Jeongmalyo?” Tanya Yesung di balas anggukan dari Sunny dan Ryeowook. “Ya udah. Gomapta, Sunny-aa dan Wookie-aa.”

“Ne, cheonmaneyo.” Ucap Sunny dan Ryeowook lalu mereka keluar dari kamar.

Yesung mendekati Hyun Seo yang sedang tidur. Ia duduk di pinggir ranjang. Sesekali tangannya mengusap kepala Hyun Seo. Ia mengecup kening Hyun Seo. Tangannya kembali menggenggam tangan Hyun Seo.

Lalu Yesung merasakan gerakkan di dalam genggamannya. Sayup-sayup terdengar gumaman dari Hyun Seo. “Emm... oppa... Yesung oppa..”

Yesung tersenyum mendengar namanya disebut. “Waeyo, chagi?”

Mata Hyun Seo bergetar dan akhirnya terbuka. Ia melihat Yesung yang sedang memandanginya sambil tersenyum. “Mianhae... udah nyembunyiin dari oppa. Aku nggak bermaksud untuk bohongi oppa kok. Aku..”

“Ssssttt,” Yesung memotong perkata Hyun Seo. “Aku tahu dan tidak ada yang perlu di maafkan. Sekarang tugasmu istirahat.” Yesung mengambil bubur dari meja makan. “Tapi sebelumnya kau harus makan dulu. Baru boleh tidur. Arasseo?”

“Ne, Yesung oppa baboya” Hyun Seo cekikikan. “Bagaimana hadiahku tadi? Baguskan?”

“YA! Bagus darimana, huh? Yang ada kau membuatku malu dan tambah marah.” Yesung menatap marah ke Hyun Seo. Saat itu juga Hyun Seo terdiam. Ia hanya menatap Yesung dengan wajah datar, menahan rasa sedihnya.

“Mianhae.. aku tidak bermaksud membuatmu malu.” Ucap lirih Hyun Seo. Mata Yesung langsung berubah lembut mendengar permintaan maaf Hyun Seo.

“Gwaenchanha, itu hanya untuk lucu-lucuan kan. Itu sangat lucu kau tahu.” Yesung tertawa, ia menaruh mangkuk bubur di nakas samping tempat tidur. “Sini aku bantu kau duduk.”  Yesung membantu Hyun Seo duduk bersandar di headboard ranjang lalu mengambil mangkuk bubur dan menyuapinya.

Begitu selesai makan, Hyun Seo meminum obatnya.

“Sekarang kau istirahat lagi. Besok nggak usah masuk dulu. Arasseo?”

“Tapi, oppa... aku ada latihan dance besok.” Hyun Seo menatap Yesung memohon. “Biarkan aku masuk, jebal.. aku janji akan baik-baik saja.”

“Jam berapa kau latihan? Terus dimana?” Tanya Yesung.

“Setelah pulang sekolah, jadinya aku nggak ikut tambahan sore. Di tempat biasanya”

Yesung menggeleng. “Andwee.. lebih baik kau tidak masuk, tapi latihan ikut. Gimana? Aku anter. Soalnya besok aku nggak masuk.”

“Ya udah deh, aku nurut aja. Tapi kalau oppa nganter aku, apa nggak terlalu gimana gitu?”

Yesung menghela napas. “Aku rasa sudah waktunya kita bilang ke anak-anak tentang kita. Tapi kita ngakunya pacaran aja. Gimana? Aku udah capek kalau harus sembunyi terus. Kalau sembunyi terus, aku jamin aku bakal gila karena dibuat cemburu. Apalagi kau punya anemia. Aku bakal khawatir terus.”

“Oppa, jebal jom.” Hyun Seo memutar bola matanya. “Tapi...” Hyun Seo nampak berpikir keras. “Baiklah. Tapi apapun yang terjadi oppa harus tetap bersamaku. Kita mengaku berpacaran kan?”

“Ne,” senyum bahagia terukir di wajahnya. “Kalau gitu nanti malam aku minta Ryeowook, Sunny dan Sungmin ke sini.”

Hyun Seo tersenyum lega. Akhirnya ia tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi tentang hubungan mereka, walaupun nanti mereka akan mengakui menjadi pacar. Bukan sebagai istrinya.

“Oppa, temani aku tidur ya disini. Nanti malam juga, mending oppa tidur disini aja.” Pinta Hyun Seo.

“Kau yakin?” Yesung ragu.

Hyun Seo mengangguk. “Ne, tapi kita tidak melakukan apa-apa selain tidur. Arasseo?”

Sebuah tawa bahagia keluar dari mulut Yesung. “Ne, aku tidak akan melakukan apa-apa selain memelukmu dan tidur.” Yesung merebahkan diri di samping Hyun Seo lalu memeluknya. Mereka akhirnya jatuh tertidur.

***

“Oppa yakin mau nganter?” Tanya Hyun Seo untuk kesekian kali. “Aku denger tadi di sekolah pada heboh denger berita kita pacaran dan Ryeowook hanya berakting jadi namjachingu-ku.”

Yesung terkekeh. “Bagus dong. Kita kan udah bilang yang sebenarnya. Aduh. Mereka aja yang rada lebay” ia berdecak lalu menarik tangan Hyun Seo. “Ayo berangkat. Nanti telat lagi.” Mereka berjalan ke mobil lalu masuk ke dalam mobilnya Yesung dan mereka meninggalkan rumah.

Begitu sampai di tempat latihan, Hyun Seo jadi gugup. Ia belum siap dengan respon teman-temannya yang berlebihan seperti itu. Yesung yang menyadari kegugupan Hyun Seo, ia menggenggam tangan Hyun Seo erat.

“Jangan khawatir. Aku akan mengantarmu sampai ke dalam.” Yesung langsung keluar dari mobil sebelum Hyun Seo berkata.

Begitu Yesung sampai di samping pintu Hyun Seo, ia membukakannya lalu mengulurkan tangannya tapi Hyun Seo tidak bergeming sedikitpun. “Chagi, ini nggak bakal buruk seperti yang kamu pikirkan. Aku bakal ngelindungimu.” Begitu Yesung berkata seperti itu, Hyun Seo menjadi lebih tenang. Ia meraih uluran dari Yesung dan ia keluar dari mobil.

Teman-teman yang sedang melihat Yesung dan Hyun Seo dari balik jendela seakan tidak percaya. Bagaimana tidak, sebelumnya Yesung dan Hyun Seo tu emang terkenal seperti Tom and Jerry, nggak pernah akur. Tapi sekarang mereka mendapat berita kalau sejak setahun yang lalu Hyun Seo dan Yesung berpacaran, tapi disembunyikan dengan cara Hyun Seo berpacaran dengan Ryeowook yang juga mengambil bagian dalam peran tersebut.

“Apa perlu aku antar masuk seperti anak kecil yang diantar untuk les balet?” sindir Yesung sambil nyengir.

Hyun Seo memukul lengan Yesung. “Apaan sih. Nggak perlu kok, oppa. Aku bisa melakukannya sendiri.” Ia berbalik dan mulai melangkah ke gedung latihan. Tiba-tiba tangannya di tarik dan ia masuk ke dalam pelukkan Yesung. teman-teman Hyun Seo yang melihat itu memekik pelan.

“Kau tahu, sepertinya teman-temanmu cemburu deh ngeliat kita.” Bisik Yesung di telinga. “Dan kau tahu, sebenarnya mereka adalah fansku. Kau harusnya merasa beruntung mendapatku, Chagi.”

“YA!” Hyun Seo memukul dada Yesung. “Apaan sih. Udah ah, aku mau latihan. Oppa nggak usah jemput aku!”

Yesung langsung menatap Hyun Seo. “Mwo? Wae?”

“Aku tidak ingin membuat fans oppa cemburu.”

“Mereka yang cemburu, atau kau yang cemburu?” Yesung memainkan alisnya. Ia sangat suka menggoda Hyun Seo.

“Terserah oppa, aku tidak peduli. Yang penting nanti nggak usah jemput aku.”

“Kalau kau ada apa-apa dijalan gimana?” Yesung langsung menatap cemas Hyun Seo.

“Biarin,” Hyun Seo melepaskan diri dari pelukkannya. “Aku latihan dulu.” Ia langsung berlari masuk ke dalam gedung.

Begitu ia masuk ke ruang latihan, setelah ia berganti pakaian, teman-temannya langsung mendatangi mereka dan menanyakan serentetan pertanyaan.

“Jadi kau beneran pacaran sama Yesung oppa?” tanya Yoona, leader dari kelompok dance mereka. Bukan rahasia lagi kalau memang Yoona menyukai Yesung. “Lalu kenapa kalian menyembunyikannya?”

Hyun Seo hanya bisa menghela napas. “Karena aku nggak mau bikin heboh sekolahan seperti sekarang. Dan sebenarnya ini diluar dari apa yang aku pikirkan.”

“Bagaimana bisa kau berpacaran dengannya?” Kali ini Nicole yang bertanya.

“Awalnya kami dijodohkan oleh orang tua kami, karena ternyata orang tua kami sudah berteman lama dan berjanji akan menikahkan kami sewaktu kami masih bayi.” Jawab Hyun Seo. “Ada pertanyaan lainnya? Kalau ada sekarang aja sekalian.”

Minzy tertawa lalu memukul bahu Hyun Seo pelan. “Lagakmu udah kayak artis aja, Hyun-aa.” Semua ikut tertawa.

“Kalau gitu kita latihan sekarang aja.” Kata Yoona sambil memberi senyum kearah Hyun Seo.

***

Ketika latihan selesai, semuanya sedang membereskan perlengkapan mereka. Setelah mandi di kamar mandi yang telah di sediakan di gedung tersebut, mereka satu per satu keluar dari gedung dan meninggalkan gedung tersebut untuk kembali ke rumah masing-masing.

Hanya tinggal Hyun Seo. Ia sedang duduk di kursi taman depan gedung latihan. Ia merasa badannya sangat lemas. Tadi dia hanya ikut latihan satu jam setengah latihan dari dua jam latihan. Tubuhnya sudah sangat kelelahan. Walaupun teman-teman yang lain menyuruhnya istirahat setelah ia berlatih satu jam, tapi dia nggak mau dan minta setengah jam lagi latihan.

Sepertinya aku harus pulang naik taksi deh. Badanku sakit semua rasanya. Ia langsung berdiri dan berniat untuk memanggil taksi. Tapi baru beberapa langkah, tubuhnya goyah dan terjatuh di tangan seseorang. Mungkin kalau tidak ada yang menangkapnya, dia akan jatuh ke tanah.

Hyun Seo berbalik untuk melihat siapa yang memegangi tubuhnya. “Yesung oppa...” ucapnya kaget.

“Ya kan, apa yang udah aku kira. Kalau tadi aku benar-benar pulang, kamu pasti udah jatuh. Atau mungkin aja pingsan.” Kata Yesung. “Sekarang kamu pulang sama aku ya.”

“Shireo!” teriak Hyun Seo.

Yesung menghela napas frustasi. “Kau ingin membuatku khawatir? Kau perlu istirahat sekarang. Besok aja kamu nggak masuk sekolah, Chagi. Jebal, pulang bersamaku.”

“Shireo!” teriak Hyun Seo lagi. Hyun Seo berjalan goyah lagi, hingga akhirnya Hyun Seo jatuh pingsan.

Sebelum sempat Hyun Seo jatuh ke tanah, Yesung menangkap tubuh itu lagi. Kamu tu masih sakit. Badanmu masih lemah, tapi sok kuat. Yesung tersenyum geli lalu menggendong Hyun Seo ke mobil lalu mereka melaju pulang ke rumah.
-To Be Continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Chaptered/PG-13] Plus que ma proprevie


Tittle: Plus que ma proprevie
Author: BlackPearl
Rating: PG -13 / Straight
Cast: Kim Jongwoon (SUPER JUNIOR), Kim Hyun Seo (as you), Kim Ryeowook (Super Junior), Lee Sungmin (Super Junior), Lee Sunkyu (Girls' Generation)
Genre: Romance, Angst
Lenght: Chaptered (Chapter 4)
Disclaimer: I don’t own Kim Jongwoon/Yesung, Kim Ryeowook, Lee Sungmin and Lee Sunkyu/Sunny characters, they belong themselve. The plot come out from my crazy head and the extreme imagination
------------------------------------------------------------
-Previous Story-

“Yesung-aa, kau sudah pulang? Cepat sekali.” Kata Eomma Yesung dari belakang.

“Aku kabur dari sekolah.” Ucapnya lalu berbalik dan menatap Eommanya. “Dia kena anemia? Apa eomma tahu?”

“Eo, baru pagi ini eomma tahu. Melihatnya meminta madu sangat aneh. Apalagi dia sangat benci madu. Terus dari semalam saat dia memakai make up, ia terlihat agak pucat dan tadi pagi make up yang ia pakai ke sekolah tebal banget. Tidak biasanya dia pakai make up kesekolah walaupun cuma bedak. Lalu eomma menelpon eomma-nya Hyun-aa dan ia menceritakan semuanya.”
------------------------------------------------------------


Eomma yesung sedang membuat bubur ketika tiba-tiba bel pintu berdering. Ia segera mematikan kompor lalu berjalan ke arah pintu masuk. Ketika di buka olehnya, ia melihat Sunny dan Ryeowook di depan rumah.

“Annyeonghaseyo” sapa Sunny dan Ryeowook sambil membungkuk. “Kami mau jenguk Hyun-aa.”


Eomma Yesung tersenyum. “Oh, Hyun-aa lagi istirahat di kamar. Kalian naik aja dulu. Akan ku buatkan minum untuk kalian sekalian bubur untuk Hyun-aa.”

“Eo, kamsahamnida.” Mereka menaiki tangga menuju kamar Hyun Seo. Ketika mereka di depan kamar Hyun Seo, Sunny membuka pintu dan mendapati Yesung tengah tertidur sambil berlutut di samping tempat tidur dan menggenggam tangan Hyun Seo.

“Aigoo, kyeopta. Mereka sangat manis ya.” Bisik Sunny. “Aku iri sama mereka deh. Sungmin oppa aja nggak pernah bersikap manis ke aku. Selalu aja cuek.”

Ryeowook hanya bisa menggeleng. “Kau itu.. bagaimana nih? Kita masuk aja?”

“Eo, kalian masuk aja.” Kata Eomma Yesung dari belakang sambil membawa nampan berisi semangkuk bubur dan empat gelas minuman. Sunny dan Ryeowook berbalik lalu tersenyum.

Eomma Yesung masuk lalu menaruh nampan di meja belajar Hyun Seo lalu menghampiri Yesung yang nampak terlelap. “Yesung-aa, ieronna. Ada teman-temanmu.” Eomma Yesung mengguncang-guncang kecil bahu Yesung.

“Emm...” Gumam Yesung. ia mengucek matanya. “Oh, kalian..”

“Kalau gitu eomma tinggal ya.” Eomma Yesung keluar dari kamar. Yesung langsung berdiri dan menghadap kearah mereka.

“YA! Hyung membuatku kaget ketika aku dengar hyung tiba-tiba keluar kelas terus nggak balik-balik.” Teriak Ryeowook di susul lemparan bantal ke muka Ryeowook.

“Tidak bisa kau berbicara lebih pelan Wookie?” bentak Yesung, Ryeowook langsung menunduk dan diam.

Sunny Mendekati Hyun Seo yang masih terlelap. “Seharusnya aku mengingatkannya untuk tidak terlalu capek.”

Yesung memandang Sunny yang duduk di pinggir ranjang. “Kau tahu kalau dia punya anemia? Kenapa tidak memberitahuku?”

Sunny merapikan poni Hyun Seo yang berantakkan sambil menghela napas. “Aku sudah tahu semenjak mengenalnya. Hyun-aa melarangku untuk memberitahumu. Karena ia janji akan menjaga kesehatannya jadinya aku nggak bilang apa-apa. Dan sempat terpikirkan olehku kalau kau sudah tahu. Makanya aku diam aja.” Sunny memandang kearah Yesung. “Mianhae.”

“Gwaenchanhayo, Sunny-aa. Lagian ini juga bukan salahmu.”

“Hyung, apa kau besok masuk? Kalau menurutku lebih baik jangan masuk. Sepertinya kau kena masalah sama guru karena tadi.” Ryeowook duduk di lantai sambil memeluk tasnya. “Terus aku harus berakting gimana besok kalau yang lain tanya ini itu?”

Yesung menyandarkan tubuhnya ke dinding sambil menatap langit-langit kamar. “Tenang aja, aku besok nggak masuk kok. Aku udah tahu kalau akan kena masalah dengan guru.” Ia menghela napas. “Kau berakting sewajarnya aja. Tanggapi aja mereka seperti biasa. Kalau ada yang nanya kenapa aku nggak masuk, bilang aja kalau aku lagi keluar kota.”

“Ya udah kalau emang gitu.” Ryeowook menatap Sunny. “Sunny-aa, Kajja kita pulang. Kita biarin Hyun-aa istirahat.”

Sunny menghela napas lalu berdiri. “Kalau begitu aku pulang dulu, oppa. Besok aku bilang ke Seonsaengnim kalau Hyun-aa sakit dan kau sedang keluar kota.”

“Ne. Gomapta Sunny-aa.” Yesung mengacak-acak rambut Sunny sambil tersenyum. “Wookie, jangan lupa apa yang aku bilang tadi.”

“Ne, hyung. Aku tidak akan lupa kok.”

“Kalau gitu aku antar kalian sampai di luar.” Yesung mulai berjalan ke pintu.

“Nggak usah, oppa.” Cegah Sunny. “Oppa temani Hyun-aa aja disini. Kami bisa turun sendiri kok.”

“Jeongmalyo?” Tanya Yesung di balas anggukan dari Sunny dan Ryeowook. “Ya udah. Gomapta, Sunny-aa dan Wookie-aa.”

“Ne, cheonmaneyo.” Ucap Sunny dan Ryeowook lalu mereka keluar dari kamar.

Yesung mendekati Hyun Seo yang sedang tidur. Ia duduk di pinggir ranjang. Sesekali tangannya mengusap kepala Hyun Seo. Ia mengecup kening Hyun Seo. Tangannya kembali menggenggam tangan Hyun Seo.

Lalu Yesung merasakan gerakkan di dalam genggamannya. Sayup-sayup terdengar gumaman dari Hyun Seo. “Emm... oppa... Yesung oppa..”

Yesung tersenyum mendengar namanya disebut. “Waeyo, chagi?”

Mata Hyun Seo bergetar dan akhirnya terbuka. Ia melihat Yesung yang sedang memandanginya sambil tersenyum. “Mianhae... udah nyembunyiin dari oppa. Aku nggak bermaksud untuk bohongi oppa kok. Aku..”

“Ssssttt,” Yesung memotong perkata Hyun Seo. “Aku tahu dan tidak ada yang perlu di maafkan. Sekarang tugasmu istirahat.” Yesung mengambil bubur dari meja makan. “Tapi sebelumnya kau harus makan dulu. Baru boleh tidur. Arasseo?”

“Ne, Yesung oppa baboya” Hyun Seo cekikikan. “Bagaimana hadiahku tadi? Baguskan?”

“YA! Bagus darimana, huh? Yang ada kau membuatku malu dan tambah marah.” Yesung menatap marah ke Hyun Seo. Saat itu juga Hyun Seo terdiam. Ia hanya menatap Yesung dengan wajah datar, menahan rasa sedihnya.

“Mianhae.. aku tidak bermaksud membuatmu malu.” Ucap lirih Hyun Seo. Mata Yesung langsung berubah lembut mendengar permintaan maaf Hyun Seo.

“Gwaenchanha, itu hanya untuk lucu-lucuan kan. Itu sangat lucu kau tahu.” Yesung tertawa, ia menaruh mangkuk bubur di nakas samping tempat tidur. “Sini aku bantu kau duduk.”  Yesung membantu Hyun Seo duduk bersandar di headboard ranjang lalu mengambil mangkuk bubur dan menyuapinya.

Begitu selesai makan, Hyun Seo meminum obatnya.

“Sekarang kau istirahat lagi. Besok nggak usah masuk dulu. Arasseo?”

“Tapi, oppa... aku ada latihan dance besok.” Hyun Seo menatap Yesung memohon. “Biarkan aku masuk, jebal.. aku janji akan baik-baik saja.”

“Jam berapa kau latihan? Terus dimana?” Tanya Yesung.

“Setelah pulang sekolah, jadinya aku nggak ikut tambahan sore. Di tempat biasanya”

Yesung menggeleng. “Andwee.. lebih baik kau tidak masuk, tapi latihan ikut. Gimana? Aku anter. Soalnya besok aku nggak masuk.”

“Ya udah deh, aku nurut aja. Tapi kalau oppa nganter aku, apa nggak terlalu gimana gitu?”

Yesung menghela napas. “Aku rasa sudah waktunya kita bilang ke anak-anak tentang kita. Tapi kita ngakunya pacaran aja. Gimana? Aku udah capek kalau harus sembunyi terus. Kalau sembunyi terus, aku jamin aku bakal gila karena dibuat cemburu. Apalagi kau punya anemia. Aku bakal khawatir terus.”

“Oppa, jebal jom.” Hyun Seo memutar bola matanya. “Tapi...” Hyun Seo nampak berpikir keras. “Baiklah. Tapi apapun yang terjadi oppa harus tetap bersamaku. Kita mengaku berpacaran kan?”

“Ne,” senyum bahagia terukir di wajahnya. “Kalau gitu nanti malam aku minta Ryeowook, Sunny dan Sungmin ke sini.”

Hyun Seo tersenyum lega. Akhirnya ia tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi tentang hubungan mereka, walaupun nanti mereka akan mengakui menjadi pacar. Bukan sebagai istrinya.

“Oppa, temani aku tidur ya disini. Nanti malam juga, mending oppa tidur disini aja.” Pinta Hyun Seo.

“Kau yakin?” Yesung ragu.

Hyun Seo mengangguk. “Ne, tapi kita tidak melakukan apa-apa selain tidur. Arasseo?”

Sebuah tawa bahagia keluar dari mulut Yesung. “Ne, aku tidak akan melakukan apa-apa selain memelukmu dan tidur.” Yesung merebahkan diri di samping Hyun Seo lalu memeluknya. Mereka akhirnya jatuh tertidur.

***

“Oppa yakin mau nganter?” Tanya Hyun Seo untuk kesekian kali. “Aku denger tadi di sekolah pada heboh denger berita kita pacaran dan Ryeowook hanya berakting jadi namjachingu-ku.”

Yesung terkekeh. “Bagus dong. Kita kan udah bilang yang sebenarnya. Aduh. Mereka aja yang rada lebay” ia berdecak lalu menarik tangan Hyun Seo. “Ayo berangkat. Nanti telat lagi.” Mereka berjalan ke mobil lalu masuk ke dalam mobilnya Yesung dan mereka meninggalkan rumah.

Begitu sampai di tempat latihan, Hyun Seo jadi gugup. Ia belum siap dengan respon teman-temannya yang berlebihan seperti itu. Yesung yang menyadari kegugupan Hyun Seo, ia menggenggam tangan Hyun Seo erat.

“Jangan khawatir. Aku akan mengantarmu sampai ke dalam.” Yesung langsung keluar dari mobil sebelum Hyun Seo berkata.

Begitu Yesung sampai di samping pintu Hyun Seo, ia membukakannya lalu mengulurkan tangannya tapi Hyun Seo tidak bergeming sedikitpun. “Chagi, ini nggak bakal buruk seperti yang kamu pikirkan. Aku bakal ngelindungimu.” Begitu Yesung berkata seperti itu, Hyun Seo menjadi lebih tenang. Ia meraih uluran dari Yesung dan ia keluar dari mobil.

Teman-teman yang sedang melihat Yesung dan Hyun Seo dari balik jendela seakan tidak percaya. Bagaimana tidak, sebelumnya Yesung dan Hyun Seo tu emang terkenal seperti Tom and Jerry, nggak pernah akur. Tapi sekarang mereka mendapat berita kalau sejak setahun yang lalu Hyun Seo dan Yesung berpacaran, tapi disembunyikan dengan cara Hyun Seo berpacaran dengan Ryeowook yang juga mengambil bagian dalam peran tersebut.

“Apa perlu aku antar masuk seperti anak kecil yang diantar untuk les balet?” sindir Yesung sambil nyengir.

Hyun Seo memukul lengan Yesung. “Apaan sih. Nggak perlu kok, oppa. Aku bisa melakukannya sendiri.” Ia berbalik dan mulai melangkah ke gedung latihan. Tiba-tiba tangannya di tarik dan ia masuk ke dalam pelukkan Yesung. teman-teman Hyun Seo yang melihat itu memekik pelan.

“Kau tahu, sepertinya teman-temanmu cemburu deh ngeliat kita.” Bisik Yesung di telinga. “Dan kau tahu, sebenarnya mereka adalah fansku. Kau harusnya merasa beruntung mendapatku, Chagi.”

“YA!” Hyun Seo memukul dada Yesung. “Apaan sih. Udah ah, aku mau latihan. Oppa nggak usah jemput aku!”

Yesung langsung menatap Hyun Seo. “Mwo? Wae?”

“Aku tidak ingin membuat fans oppa cemburu.”

“Mereka yang cemburu, atau kau yang cemburu?” Yesung memainkan alisnya. Ia sangat suka menggoda Hyun Seo.

“Terserah oppa, aku tidak peduli. Yang penting nanti nggak usah jemput aku.”

“Kalau kau ada apa-apa dijalan gimana?” Yesung langsung menatap cemas Hyun Seo.

“Biarin,” Hyun Seo melepaskan diri dari pelukkannya. “Aku latihan dulu.” Ia langsung berlari masuk ke dalam gedung.

Begitu ia masuk ke ruang latihan, setelah ia berganti pakaian, teman-temannya langsung mendatangi mereka dan menanyakan serentetan pertanyaan.

“Jadi kau beneran pacaran sama Yesung oppa?” tanya Yoona, leader dari kelompok dance mereka. Bukan rahasia lagi kalau memang Yoona menyukai Yesung. “Lalu kenapa kalian menyembunyikannya?”

Hyun Seo hanya bisa menghela napas. “Karena aku nggak mau bikin heboh sekolahan seperti sekarang. Dan sebenarnya ini diluar dari apa yang aku pikirkan.”

“Bagaimana bisa kau berpacaran dengannya?” Kali ini Nicole yang bertanya.

“Awalnya kami dijodohkan oleh orang tua kami, karena ternyata orang tua kami sudah berteman lama dan berjanji akan menikahkan kami sewaktu kami masih bayi.” Jawab Hyun Seo. “Ada pertanyaan lainnya? Kalau ada sekarang aja sekalian.”

Minzy tertawa lalu memukul bahu Hyun Seo pelan. “Lagakmu udah kayak artis aja, Hyun-aa.” Semua ikut tertawa.

“Kalau gitu kita latihan sekarang aja.” Kata Yoona sambil memberi senyum kearah Hyun Seo.

***

Ketika latihan selesai, semuanya sedang membereskan perlengkapan mereka. Setelah mandi di kamar mandi yang telah di sediakan di gedung tersebut, mereka satu per satu keluar dari gedung dan meninggalkan gedung tersebut untuk kembali ke rumah masing-masing.

Hanya tinggal Hyun Seo. Ia sedang duduk di kursi taman depan gedung latihan. Ia merasa badannya sangat lemas. Tadi dia hanya ikut latihan satu jam setengah latihan dari dua jam latihan. Tubuhnya sudah sangat kelelahan. Walaupun teman-teman yang lain menyuruhnya istirahat setelah ia berlatih satu jam, tapi dia nggak mau dan minta setengah jam lagi latihan.

Sepertinya aku harus pulang naik taksi deh. Badanku sakit semua rasanya. Ia langsung berdiri dan berniat untuk memanggil taksi. Tapi baru beberapa langkah, tubuhnya goyah dan terjatuh di tangan seseorang. Mungkin kalau tidak ada yang menangkapnya, dia akan jatuh ke tanah.

Hyun Seo berbalik untuk melihat siapa yang memegangi tubuhnya. “Yesung oppa...” ucapnya kaget.

“Ya kan, apa yang udah aku kira. Kalau tadi aku benar-benar pulang, kamu pasti udah jatuh. Atau mungkin aja pingsan.” Kata Yesung. “Sekarang kamu pulang sama aku ya.”

“Shireo!” teriak Hyun Seo.

Yesung menghela napas frustasi. “Kau ingin membuatku khawatir? Kau perlu istirahat sekarang. Besok aja kamu nggak masuk sekolah, Chagi. Jebal, pulang bersamaku.”

“Shireo!” teriak Hyun Seo lagi. Hyun Seo berjalan goyah lagi, hingga akhirnya Hyun Seo jatuh pingsan.

Sebelum sempat Hyun Seo jatuh ke tanah, Yesung menangkap tubuh itu lagi. Kamu tu masih sakit. Badanmu masih lemah, tapi sok kuat. Yesung tersenyum geli lalu menggendong Hyun Seo ke mobil lalu mereka melaju pulang ke rumah.
-To Be Continued-