15.3.12

[Chaptered/PG -15] You Belong With Me

Tittle: You belong with me
Author: BlackPearl
Rating: PG -15 / Straight
Cast: Yang Yoseob (BEAST), Lee Su Ra (as you), Park Gyu Ri, Son Dongwoon (BEAST), Choi Eun Hye, Other BEAST members
Genre: Romance, School life, Friendship, Jealousy
Length: Chaptered (Chapter 3)
Disclaimer: I don't own Yang Yoseob, Son Dongwoon or other BEAST members character, they belong themselves. Park Gyu Ri and Choi Eun Hye only character from my imagination. this story inspires by song You belong with me by Taylor Swift
-------------------------------------------------------------------------------
-Pervious Story-
Saat Su Ra akan membuka pintunya, tiba-tiba tangan Yoseob menarik lengannya lalu tanpa aba-aba, Yoseob mencium kening Su Ra. “Tidur yang nyenyak, Su Ra-ah.”
Ya Tuhan, apakah aku mimpi? Dia.. dia.. dia mencium keningku! Aaaaaah! Aku ingin menjerit saking senangnya. “Ah, N-ne. Anyeong. “ ia membuka pintunya lalu Su Ra melihat mobil itu sudah lenyap
-------------------------------------------------------------------------------
“Aku cemburu kemaren kau lebih membelanya sedangkan aku tidak kau bela.” Wajah Eun Hye berubah menjadi merah karena malu mengakuinya. “Kau pikir aku tidak punya perasaan melihat mu seperti itu dengannya, oppa?”
Yoseob tersenyum menggoda. “Jinja? Jadi kau cemburu, jagiya?” Su Ra mendengar nada menggoda dari Yoseob langsung membuang muka. Aku harap untuk kali ini aja aku tuli sementara.
Gyu Ri yang melihat reaksi Su Ra langsung menyentakkan tangannya dari cengkraman antek-anteknya Eun Hye lalu ia menghampiri Su Ra. “Let’s get out of here. I’m sick enough look at them like this.” Su Ra hanya menurut ketika ia di tarik Gyu Ri. sementara Yoseob memandang kepergian Su Ra dengan wajah bingung.
Ia ngerti apa arti yang di ucapin Gyu Ri, tapi ia tidak mengerti makna dari kata-kata itu. Tiba-tiba ia merasa sangat bersalah sama Su Ra. Tapi di lain sisi, Yoseob senang dengan kecemburuan Eun Hye, itu artinya ia benar-benar tulus menyayangi Yoseob.
***
“Su Ra-ah gwenchana?” tanya Gyu Ri pelan ketika mereka sudah jauh dari Yoseob dan Eun Hye. Sementara Su Ra, ia hanya bisa diam. “Nggak usah jawab pertanyaanku, aku bisa melihatnya dari matamu.” Ketika Gyu Ri memeluk Su Ra, ia langsung menangis. “Uljima”
“Gyu Ri-ah eotteoke?” tanya Su Ra di tengah tangisannya.
“Mending kita bolos sekolah aja hari ini.”
“Mwo? Kita kan hari ini ada ulangan matematika.” Mata Su Ra membelalak kaget. Seumur hidupnya ia tidak pernah membolos, kecuali kalau dia sakit. Beda dengan Gyu Ri yang sering membolos., apalagi saat pelajaran matematika. Ia paling nggak suka sama pelajaran matematika, tapi entah kenapa nilainya nggak pernah di bawah rata-rata. Katanya Udah dasarnya mungkin aku pinter matematika tanpa belajar. Lagian aku juga bolos tu pelajar soalnya males banget lihat angka-angkanya.
“YA! Dalam keadaan kayak gini kamu masih mikirin tu ulangan? Kau tahu sekarang jam berapa? Ulangannya udah di mulai 10 menit yang lalu.” Gyu Ri menunjukkan jam tangannya agar Su Ra bisa melihat sekarang jam berapa. “Udahlah, aku tahu tempat yang enak kalau kamu lagi kayak gini. Kita ke game center aja, terus kita main pump. Jam segini kan pasti sepi. Aku traktir deh. kajja” Tanpa basa-basi lagi, Gyu Ri menggeret Su Ra ke mobilnya lalu mereka pergi ke game center.
***
Seperti biasa saat jam makan siang, Yoseob makan bersama teman-teman basketnya. Kali ini Dongwoon ikut makan bersama mereka. Tapi Eun Hye tidak ikut bersamanya, karena ia sedang mengerjakan tugas biologi. Dia harus mengulang dengan mengerjakan tugas biologi itu karena Eun Hye mendapat nilai di bawah rata-rata saat ulangan.
“Dongwoonie,” panggil Yoseob.
Dongwoon yang sedang bercanda dengan Kikwang langsung berhenti dan menoleh menatap Yoseob. “Ne, hyung? Waeyo?”
“Ani, aku cuma heran aja kau tidak bersama Gyu Ri. biasanya jam segini pasti kau bersamanya. Lagi pula tadi aku melihatnya bersama Su Ra di dekat tempat parkir.”
“Oh, hari ini mereka bolos. Jadi mereka pergi ke game center. Tadi sih Gyu Ri mengirimiku pesan seperti itu.” Dongwoon menjelaskan sampai detail.
Yoseob terkejut. “Jinja? Dia membolos bersama Su Ra.” Aneh.
Dongwoon hanya mengangguk.
“Waeyo?” tanya Doojoon tiba-tiba. “Tumben kau menanyakan tentang Gyu Ri. biasanya kau tidak peduli sama sekali. Jangan bilang kau suka dengannya.” Semua tertawa mendengar celotehan Doojoon, kecuali Yoseob. Ia hanya duduk sambil meneruskan makannya.
“Ani, aku hanya heran aja.” Jawab Yoseob tenang.
Junhyung mencondongkan badannya kea rah Yoseob. “Atau jangan-jangan kau suka dengan Lee Su Ra.” Seketika itu Yoseob terbatuk karena tersedak ketika ia sedang minum. Semuanya tertawa melihat Yoseob salah tingkah. “YA! kau beneran suka dengannya?”
“Mau kau kemanakan Eun Hye, huh?” sahut Kikwang sambil cekikikan.
Yoseob menyesap sodanya lagi. “Mwo ya, hyung. Jelas-jelas aku masih sayang dengan Eun Hye dan tidak akan ada yang menggantikannya.” Belum. Tambahnya di dalam hati.
Akhirnya mereka melanjutkan makannya sambil saling bercanda.
Saat pulang sekolah, Yoseob ada latihan basket dengan teman-temannya. Pertandingan basket tinggal 2 hari lagi, jadi mereka harus latihan lebih itensif.
Yoseob sedang duduk di pinggir lapangan sambil minum sama Dongwoon. Junhyung, Kikwang, Doojoon dan Hyunseung sedang berlatih sambil sesekali tertawa.
“Dongwoonie,” panggil Yoseob
“Ne, hyung. Waeyo?”
Yoseob mendesah. “Akhir-akhir ini Eun Hye aneh. Sekarang ia lebih perhatian ke aku.”
“Aneh bagaimana, hyung? Itu malah bagus kalau dia lebih perhatian ke kamu daripada kamu di cuekin.” Dongwoon pun tertawa pelan.
“Ani, bukan begitu maksudku.” Elak Yoseob. “Aku sih senang-senang aja dia ngasih perhatian lebih ke aku. Tapi sekarang, tiap aku ngajak dia pergi, dia pasti nggak bisa. Apalagi waktu aku ajak ke kafetarian. Pasti dia ngasih alas an, bahkan nggak masuk akal. Tapi kalau dia perhatian ke aku, pasti suka yang berlebihan.”
Dongwoon tampak berpikir sejenak. “Ia juga sih.. kayak tadi, dia alasan mau mengerjakan tugas biologi. Lagi pula, sejak kapan dia menjadi rajin seperti itu. Buku catatannya aja kosong, kalau ada tugas seperti itu dia pasti nyontek kalau nggak nyuruh orang lain yang ngerjain.”
“Ya kan. Beberapa hari yang lalu, waktu mau aku ajak dia makan di luar, dia beralasan mau nengok neneknya yang sakit. Padahal aku tahu kalau dia sudah tidak punya nenek lagi.”
“Sudahlah, hyung.” Dongwoon menenangkan Yoseob. “Siapa tahu dia benar-benar berubah menjadi rajin dan mungkin dia pernah bertemu dengan seorang nenek-nenek lalu sekarang dia menganggap kalau nenek itu adalah neneknya. Anything can be possible.”
Yoseob ternganga. “Woonie, sejak kapan kau bisa berbahasa Inggris?”
“Sejak Gyu Ri yang ngajarin dong.” Dongwoon nyengir lalu tertawa.
Yoseob dan Dongwoon saling tertawa. Lalu Junhyung dan Kikwang ikut duduk di pinggiran lapangan. Kikwang melepas kaosnya lalu menyiram badannya dari botol minumnya.
Setelah mereka selesai berganti pakaian, mereka pulang. Tapi Yoseob ingin ke game center, ia ingin merelekskan pikirannya.
Ia melajukan mobilnya ke tempat game center langganannya. Staff di sana sampai sudah hapal dengannya, bahkan beberapa gamer disana juga tahu dia.
Yoseob langsung menukarkan uangnya dengan koin permainan begitu tiba di game center dan berjalan ke permainan favoritnya, Pump. Tapi ia bisa mendengar kalau lagi ada bermain di Pump. Ya udah, aku akan masukkan koin dulu lalu aku mau bermain permainan yang lain dulu. Batinya.
Ia begitu kaget melihat siapa yang sedang bermain pump. Lee Su Ra. Su Ra terlihat sangat emosi ketika bermain. Keringat bercucuran di badannya. Bahkan terlihat sangat jelas ia sangat berkeringat. Tapi Yoseob tidak melihat Gyu Ri di sekitar sini. Apa Gyu Ri sudah pulang? Apa sejak tadi ia bermain terus?.
-To Be Continued-

[Chaptered/PG -15] You Belong With Me

Tittle: You belong with me
Author: BlackPearl
Rating: PG -15 / Straight
Cast: Yang Yoseob (BEAST), Lee Su Ra (as you), Park Gyu Ri, Son Dongwoon (BEAST), Choi Eun Hye, Other BEAST members
Genre: Romance, School life, Friendship, Jealousy
Length: Chaptered (Chapter 3)
Disclaimer: I don't own Yang Yoseob, Son Dongwoon or other BEAST members character, they belong themselves. Park Gyu Ri and Choi Eun Hye only character from my imagination. this story inspires by song You belong with me by Taylor Swift
-------------------------------------------------------------------------------
-Pervious Story-
Saat Su Ra akan membuka pintunya, tiba-tiba tangan Yoseob menarik lengannya lalu tanpa aba-aba, Yoseob mencium kening Su Ra. “Tidur yang nyenyak, Su Ra-ah.”
Ya Tuhan, apakah aku mimpi? Dia.. dia.. dia mencium keningku! Aaaaaah! Aku ingin menjerit saking senangnya. “Ah, N-ne. Anyeong. “ ia membuka pintunya lalu Su Ra melihat mobil itu sudah lenyap
-------------------------------------------------------------------------------
“Aku cemburu kemaren kau lebih membelanya sedangkan aku tidak kau bela.” Wajah Eun Hye berubah menjadi merah karena malu mengakuinya. “Kau pikir aku tidak punya perasaan melihat mu seperti itu dengannya, oppa?”
Yoseob tersenyum menggoda. “Jinja? Jadi kau cemburu, jagiya?” Su Ra mendengar nada menggoda dari Yoseob langsung membuang muka. Aku harap untuk kali ini aja aku tuli sementara.
Gyu Ri yang melihat reaksi Su Ra langsung menyentakkan tangannya dari cengkraman antek-anteknya Eun Hye lalu ia menghampiri Su Ra. “Let’s get out of here. I’m sick enough look at them like this.” Su Ra hanya menurut ketika ia di tarik Gyu Ri. sementara Yoseob memandang kepergian Su Ra dengan wajah bingung.
Ia ngerti apa arti yang di ucapin Gyu Ri, tapi ia tidak mengerti makna dari kata-kata itu. Tiba-tiba ia merasa sangat bersalah sama Su Ra. Tapi di lain sisi, Yoseob senang dengan kecemburuan Eun Hye, itu artinya ia benar-benar tulus menyayangi Yoseob.
***
“Su Ra-ah gwenchana?” tanya Gyu Ri pelan ketika mereka sudah jauh dari Yoseob dan Eun Hye. Sementara Su Ra, ia hanya bisa diam. “Nggak usah jawab pertanyaanku, aku bisa melihatnya dari matamu.” Ketika Gyu Ri memeluk Su Ra, ia langsung menangis. “Uljima”
“Gyu Ri-ah eotteoke?” tanya Su Ra di tengah tangisannya.
“Mending kita bolos sekolah aja hari ini.”
“Mwo? Kita kan hari ini ada ulangan matematika.” Mata Su Ra membelalak kaget. Seumur hidupnya ia tidak pernah membolos, kecuali kalau dia sakit. Beda dengan Gyu Ri yang sering membolos., apalagi saat pelajaran matematika. Ia paling nggak suka sama pelajaran matematika, tapi entah kenapa nilainya nggak pernah di bawah rata-rata. Katanya Udah dasarnya mungkin aku pinter matematika tanpa belajar. Lagian aku juga bolos tu pelajar soalnya males banget lihat angka-angkanya.
“YA! Dalam keadaan kayak gini kamu masih mikirin tu ulangan? Kau tahu sekarang jam berapa? Ulangannya udah di mulai 10 menit yang lalu.” Gyu Ri menunjukkan jam tangannya agar Su Ra bisa melihat sekarang jam berapa. “Udahlah, aku tahu tempat yang enak kalau kamu lagi kayak gini. Kita ke game center aja, terus kita main pump. Jam segini kan pasti sepi. Aku traktir deh. kajja” Tanpa basa-basi lagi, Gyu Ri menggeret Su Ra ke mobilnya lalu mereka pergi ke game center.
***
Seperti biasa saat jam makan siang, Yoseob makan bersama teman-teman basketnya. Kali ini Dongwoon ikut makan bersama mereka. Tapi Eun Hye tidak ikut bersamanya, karena ia sedang mengerjakan tugas biologi. Dia harus mengulang dengan mengerjakan tugas biologi itu karena Eun Hye mendapat nilai di bawah rata-rata saat ulangan.
“Dongwoonie,” panggil Yoseob.
Dongwoon yang sedang bercanda dengan Kikwang langsung berhenti dan menoleh menatap Yoseob. “Ne, hyung? Waeyo?”
“Ani, aku cuma heran aja kau tidak bersama Gyu Ri. biasanya jam segini pasti kau bersamanya. Lagi pula tadi aku melihatnya bersama Su Ra di dekat tempat parkir.”
“Oh, hari ini mereka bolos. Jadi mereka pergi ke game center. Tadi sih Gyu Ri mengirimiku pesan seperti itu.” Dongwoon menjelaskan sampai detail.
Yoseob terkejut. “Jinja? Dia membolos bersama Su Ra.” Aneh.
Dongwoon hanya mengangguk.
“Waeyo?” tanya Doojoon tiba-tiba. “Tumben kau menanyakan tentang Gyu Ri. biasanya kau tidak peduli sama sekali. Jangan bilang kau suka dengannya.” Semua tertawa mendengar celotehan Doojoon, kecuali Yoseob. Ia hanya duduk sambil meneruskan makannya.
“Ani, aku hanya heran aja.” Jawab Yoseob tenang.
Junhyung mencondongkan badannya kea rah Yoseob. “Atau jangan-jangan kau suka dengan Lee Su Ra.” Seketika itu Yoseob terbatuk karena tersedak ketika ia sedang minum. Semuanya tertawa melihat Yoseob salah tingkah. “YA! kau beneran suka dengannya?”
“Mau kau kemanakan Eun Hye, huh?” sahut Kikwang sambil cekikikan.
Yoseob menyesap sodanya lagi. “Mwo ya, hyung. Jelas-jelas aku masih sayang dengan Eun Hye dan tidak akan ada yang menggantikannya.” Belum. Tambahnya di dalam hati.
Akhirnya mereka melanjutkan makannya sambil saling bercanda.
Saat pulang sekolah, Yoseob ada latihan basket dengan teman-temannya. Pertandingan basket tinggal 2 hari lagi, jadi mereka harus latihan lebih itensif.
Yoseob sedang duduk di pinggir lapangan sambil minum sama Dongwoon. Junhyung, Kikwang, Doojoon dan Hyunseung sedang berlatih sambil sesekali tertawa.
“Dongwoonie,” panggil Yoseob
“Ne, hyung. Waeyo?”
Yoseob mendesah. “Akhir-akhir ini Eun Hye aneh. Sekarang ia lebih perhatian ke aku.”
“Aneh bagaimana, hyung? Itu malah bagus kalau dia lebih perhatian ke kamu daripada kamu di cuekin.” Dongwoon pun tertawa pelan.
“Ani, bukan begitu maksudku.” Elak Yoseob. “Aku sih senang-senang aja dia ngasih perhatian lebih ke aku. Tapi sekarang, tiap aku ngajak dia pergi, dia pasti nggak bisa. Apalagi waktu aku ajak ke kafetarian. Pasti dia ngasih alas an, bahkan nggak masuk akal. Tapi kalau dia perhatian ke aku, pasti suka yang berlebihan.”
Dongwoon tampak berpikir sejenak. “Ia juga sih.. kayak tadi, dia alasan mau mengerjakan tugas biologi. Lagi pula, sejak kapan dia menjadi rajin seperti itu. Buku catatannya aja kosong, kalau ada tugas seperti itu dia pasti nyontek kalau nggak nyuruh orang lain yang ngerjain.”
“Ya kan. Beberapa hari yang lalu, waktu mau aku ajak dia makan di luar, dia beralasan mau nengok neneknya yang sakit. Padahal aku tahu kalau dia sudah tidak punya nenek lagi.”
“Sudahlah, hyung.” Dongwoon menenangkan Yoseob. “Siapa tahu dia benar-benar berubah menjadi rajin dan mungkin dia pernah bertemu dengan seorang nenek-nenek lalu sekarang dia menganggap kalau nenek itu adalah neneknya. Anything can be possible.”
Yoseob ternganga. “Woonie, sejak kapan kau bisa berbahasa Inggris?”
“Sejak Gyu Ri yang ngajarin dong.” Dongwoon nyengir lalu tertawa.
Yoseob dan Dongwoon saling tertawa. Lalu Junhyung dan Kikwang ikut duduk di pinggiran lapangan. Kikwang melepas kaosnya lalu menyiram badannya dari botol minumnya.
Setelah mereka selesai berganti pakaian, mereka pulang. Tapi Yoseob ingin ke game center, ia ingin merelekskan pikirannya.
Ia melajukan mobilnya ke tempat game center langganannya. Staff di sana sampai sudah hapal dengannya, bahkan beberapa gamer disana juga tahu dia.
Yoseob langsung menukarkan uangnya dengan koin permainan begitu tiba di game center dan berjalan ke permainan favoritnya, Pump. Tapi ia bisa mendengar kalau lagi ada bermain di Pump. Ya udah, aku akan masukkan koin dulu lalu aku mau bermain permainan yang lain dulu. Batinya.
Ia begitu kaget melihat siapa yang sedang bermain pump. Lee Su Ra. Su Ra terlihat sangat emosi ketika bermain. Keringat bercucuran di badannya. Bahkan terlihat sangat jelas ia sangat berkeringat. Tapi Yoseob tidak melihat Gyu Ri di sekitar sini. Apa Gyu Ri sudah pulang? Apa sejak tadi ia bermain terus?.
-To Be Continued-