Author:
BlackPearl
Rating: PG -13 / Straight
Rating: PG -13 / Straight
Cast:
Kim Jongwoon (SUPER JUNIOR), Kim Hyun
Seo (as you), Kim Ryeowook (Super Junior), Lee Sungmin (Super Junior), Lee Sunkyu (Girls' Generation)
Genre:
Romance, Angst
Lenght: Chaptered (Chapter 3)
Disclaimer:
I don’t own Kim Jongwoon/Yesung, Kim Ryeowook, Lee Sungmin and Lee Sunkyu/Sunny
characters, they belong themselve. The plot come out from my crazy head and the
extreme imagination------------------------------------------------------------
-Previous Story-
Begitu sampai di taman belakang sekolah yang memang selalu sepi, ia mencari-cari sosok Yesung. Tapi tahu-tahu ada seseorang yang memeluknya dari belakang.
“Tapi aku nggak suka. Apalagi bedaknya tebal banget kayak gitu. Aku tahu kamu, Hyun-aa. Kamu tu paling nggak suka pake make up kayak gini, apalagi ke sekolah.” Kata Yesung sambil mendekap Hyun Seo ke pelukkannya. “Lagian dari tadi pagi aku perhatiin muka mu agak pucat. Kamu lagi sakit, Hyun-aa?”
------------------------------------------------------------
Semua murid yeoja berteriak-teriak
dipinggir lapangan basket ketika Yesung mendribble bola ke ring. Hyun Seo
dengan pandai memerankan perannya, ia hanya diam melihat Yesung beraksi.
Sebenarnya dalam hati ia ingin menyoraki namanya seperti para yeoja lainnya.
Latihan pun selesai, para pemain
berjalan ke pinggir lapangan. Ryeowook yang memang dimintai Yesung untuk
berpura-pura menjadi namjachingu-nya Hyun Seo mulai memerankan perannya dengan
sangat lihai.
“Chagi,” panggil Ryeowook ke Hyun Seo
yang duduk sambil memangku tasnya Ryeowook. “Bogoshippo...” Ia langsung memeluk
Hyun Seo. Yesung yang melihat tingkah Ryeowook langsung memendam rasa marahnya
bercampur cemburu. Ia selalu berharap ia bisa bertingkah seperti itu di sekolah
tanpa takut teman-temannya akan bilang apa.
“YA! Chagi, kau keringetan. Jangan peluk-peluk.
Aku bau nanti.” Hyun Seo berusaha melepas pelukkannya dari Ryeowook.
Yesung bertambah cemburu mendengar Hyun
Seo memanggil Ryeowook dengan sebutan ‘Chagi’ padahal ia selalu menyebut Yesung
dengan sebutan ‘Oppa’. Yesung langsung mengambil ponselnya dan mengetik sms ke
Hyun Seo.
Hyun Seo merasa ponselnya berdering di
saku roknya. Ia mengambil ponselnya lalu membaca sms dari Yesung.
From:
My fiance
YA!
Kau panggil dia ‘Chagi’ sementara kau panggil aku ‘Oppa’?
Terus
kenapa anak itu meluk-meluk kamu kayak gitu?
Bilangin
dia kalau jangan peluk-peluk di depanku seperti itu
Hyun Seo terkikik membaca sms dari
Yesung. Ternyata dia sangat cemburu hari ini. Padahal biasanya ia bisa bersikap
sewajarnya. Lagipula bukankah dia yang
bilang untuk membuatnya cemburu biar bisa lebih gampang untuk marah-marah ke
aku? Batin Hyun Seo.
To:
My fiance
Kan
oppa sendiri yang bilang untuk buat oppa cemburu
Jadi
lebih gampang buat oppa.
Dasar
oppa baboya!
“Chagi, lihat deh eommaku mengirimiku
sms apa? Lucu sekali.” Hyun Seo mengulur ponselnya dan menunjukkan sms dari
Yesung ke Ryeowook. Ryeowook mengambil ponsel itu dan membacanya sambil
terkikik.
“Eomma mu lucu juga.” Komentar
Ryeowook. Yesung yang menyadari mereka menertawai ia langsung cemberut. “Eh,
ngomong-ngomong hari ini kamu cantik, Chagi. Tumben pake make up.”
“Karena wajahnya banyak jerawat jadi ia
pake make up seperti badut.” Sindir Yesung.
Hyun Seo langsung menatap kesal Yesung.
“Thanks for your great compliment. And you’re so great you know.”
“YA! Kau berbicara apa? Aku tidak
mengerti.” Protes Yesung.
“You’re so great being stupid! Kamu tu
kayak keledai tahu!” tandas Hyun Seo. Di susul tawa yang lain. “Emangnya apa
bagusnya kau tadi mendribble bola? Menurutku permainanmu tadi konyol.”
“YA! Wookie-aa, bagaimana kau betah
pacaran dengannya?” kata Yesung sambil menghilangkan keringat di dahinya dengan
handuk. “Mulutnya seperti bebek. Tidak bisa diam.”
Ryeowook tertawa. “Karena dia cerewet
makanya aku suka. Kau tahu kan hyung kalau aku tu lebih cenderung pendiam? Jadi
hari-hariku lebih ramai karenannya”
Ini
anak pintar banget nge-gombal. Padahal dia kan tidak pernah punya pacar. Dasar.
Awas aja nanti, kau akan mati, Ryeowook.
Yesung menyumpah Ryeowook dalam hati.
“Chagi, aku masuk kelas dulu ya. Bye..
saranghae, Ryeowook oppa. Ayo Sunny-aa. Tinggalkan Sungmin oppa di sini aja.”
Ujar Hyun Seo sambil terkikik. Yesung kembali cemberu mendengarnya. Apalagi
ditambah Hyun Seo mengucapkan kalimat ‘Saranghae’ kepada Ryeowook.
Yesung langsung membuka tasnya berniat
mengambil minumannya di tas, tapi ia menemukan kotak di dalam tasnya dengan
diatasnya bertulisan ‘Yesung oppa’. Ia tidak mengenali tulisan siapa itu.
Ketika ia membuka kotak itu, ia kaget melihat boneka badut keluar dari kotak
seperti melompat dengan suara tawa khas badut sambil membawa secarik kertas
bertulisan ‘Yesung baboya! Kekeke... KHS’
“Kim Hyun Seo! Awas kau ya! Kau akan
mati!” sumpah Yesung melihat Hyun Seo yang sudah berlari menjauh sambil
tertawa-tawa. Ryeowook, Sungmin dan teman-temannya tertawa dengan keras.
***
Begitu Yesung selesai berganti baju, ia
segera masuk ke dalam kelas. Ia agak terlambat masuk kelas, tapi untung Park
Seonsaengnim mengijinkannya masuk. Yesung langsung duduk di bangkunya. Ketika
ia melihat kearah bangku Hyun Seo, ia
tidak melihatnya dan tasnya juga tidak ada. Bahkan ia juga tidak melihat Sunny
tapi tasnya masih bertengger manis di bangkunya. Apa mereka coba kabur pelajaran lagi? Tapi kenapa hanya tasnya Sunny
yang ada disitu?
Lalu tiba-tiba Sunny masuk ke dalam
kelas lalu menyerahkan secarik kertas ke Park Seonsaengnim dan berjalan ke
bangkunya.
Yesung diam-diam mengeluarkan ponselnya
lalu mengirim sms ke Min.
To:
Sunny
Hyun-aa
dimana?
From:
Sunny
Ia
ijin pulang
To:
Sunny
Waeyo?
From:
Sunny
Dia
sakit. Anemia
Deg. Yesung terdiam. Hampir aja
ponselnya terjatuh kalau tidak ia genggam dengan kuat. Yesung tidak pernah tahu
kalau Hyun Seo punya penyakit anemia. Ia hanya tahu kalau Hyun Seo hanya
sebatas kecapekkan karena banyak kegiatan. Tadinya ia pikir kalau Hyun Seo
kecapekkan lagi karena akhir-akhir ini Hyun Seo terlalu banyak kegiatan. Jadi karena ini dia selalu pucat dan terlihat
selalu lemah.
Saat itu juga ia mengambil tasnya lalu
berjalan meninggal kelasnya tanpa menghiraukan Park Seonsaengnim yang meneriaki
namanya.
Begitu ia keluar dari sekolahan, ia
mencegat sebuah taksi lalu berjalan kearah rumahnya. Butuh waktu 10 menit ia
sampai di rumah. Dan saat taksi berhenti, ia segera membayar lalu turun dari
taksi. Ia berlari masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar Hyun Seo.
Ia melihat Hyun Seo sedang berbaring.
Ia terlihat lebih pucat begitu make up di wajah sudah di bersihkan. Yesung
melihat seragamnya di bawah kasur dan Hyun Seo hanya memakai kaos berwarna
putih.
“Yesung-aa, kau sudah pulang? Cepat
sekali.” Kata Eomma Yesung dari belakang.
“Aku kabur dari sekolah.” Ucapnya lalu
berbalik dan menatap Eommanya. “Dia kena anemia? Apa eomma tahu?”
“Eo, baru pagi ini eomma tahu.
Melihatnya meminta madu sangat aneh. Apalagi dia sangat benci madu. Terus dari
semalam saat dia memakai make up, ia terlihat agak pucat dan tadi pagi make up
yang ia pakai ke sekolah tebal banget. Tidak biasanya dia pakai make up
kesekolah walaupun cuma bedak. Lalu eomma menelpon eomma-nya Hyun-aa dan ia
menceritakan semuanya.”
Yesung langsung berbalik lagi dan
berjalan ke Hyun Seo. Ia langsung berlutut di samping ranjang sambil memegang
tangan Hyun Seo. “Chagi, kenapa kau tidak bilang dari awal? Kenapa harus
seperti ini aku tahu tentang penyakitmu?”
Eomma Yesung menaruh obat dan air putih
di meja nakas samping tempat tidur lalu menepuk bahu Yesung. “Karena dia tidak
ingin membuat kita semua khawatir. Tadi waktu suster sekolah menelpon, eomma
langsung memintanya pulang.” Eomma Yesung tersenyum. “Dia hanya butuh
istirahat. Dia kecapekan karena harus latihan dance untuk perlombaan basketmu.
Di tambah lagi dengan tambahan sorenya yang pasti bikin dia kelelahan. Eomma
akan membuatkan bubur”
Eomma Yesung meninggalkan Yesung
bersama Hyun Seo. Tangannya tetap menggenggam kuat-kuat tangan Hyun Seo seakan
tidak ingin kehilangan.
Yesung mengusap peluh di dahi Hyun Seo.
Wajah Hyun Seo terlihat sangat pucat. Kelopak matanya juga pucat. Chagi, jangan sakit. Yesung mengecup
kening Hyun Seo.
Berjam-jam ia menemani Hyun Seo hingga
akhirnya ia meletakkan kepalanya di atas kasur sedangkan tangannya masih
menggenggam tangan Hyun Seo dan akhirnya dia tidur.
-To Be Continued-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar