13.7.12

[Chaptered/PG-13] Plus que ma proprevie

Tittle: Plus que ma proprevie
Author: BlackPearl
Rating: PG -13 / Straight
Cast: Kim Jongwoon (SUPER JUNIOR), Kim Hyun Seo (as you), Kim Ryeowook (Super Junior), Lee Sungmin (Super Junior), Lee Sunkyu (Girls' Generation)
Genre: Romance, Angst
Lenght: Chaptered (Chapter 3)
Disclaimer: I don’t own Kim Jongwoon/Yesung, Kim Ryeowook, Lee Sungmin and Lee Sunkyu/Sunny characters, they belong themselve. The plot come out from my crazy head and the extreme imagination
------------------------------------------------------------
-Previous Story-


Begitu sampai di taman belakang sekolah yang memang selalu sepi, ia mencari-cari sosok Yesung. Tapi tahu-tahu ada seseorang yang memeluknya dari belakang.


“Tapi aku nggak suka. Apalagi bedaknya tebal banget kayak gitu. Aku tahu kamu, Hyun-aa. Kamu tu paling nggak suka pake make up kayak gini, apalagi ke sekolah.” Kata Yesung sambil mendekap Hyun Seo ke pelukkannya. “Lagian dari tadi pagi aku perhatiin muka mu agak pucat. Kamu lagi sakit, Hyun-aa?”  
------------------------------------------------------------


Semua murid yeoja berteriak-teriak dipinggir lapangan basket ketika Yesung mendribble bola ke ring. Hyun Seo dengan pandai memerankan perannya, ia hanya diam melihat Yesung beraksi. Sebenarnya dalam hati ia ingin menyoraki namanya seperti para yeoja lainnya.

Latihan pun selesai, para pemain berjalan ke pinggir lapangan. Ryeowook yang memang dimintai Yesung untuk berpura-pura menjadi namjachingu-nya Hyun Seo mulai memerankan perannya dengan sangat lihai.

“Chagi,” panggil Ryeowook ke Hyun Seo yang duduk sambil memangku tasnya Ryeowook. “Bogoshippo...” Ia langsung memeluk Hyun Seo. Yesung yang melihat tingkah Ryeowook langsung memendam rasa marahnya bercampur cemburu. Ia selalu berharap ia bisa bertingkah seperti itu di sekolah tanpa takut teman-temannya akan bilang apa.



“YA! Chagi, kau keringetan. Jangan peluk-peluk. Aku bau nanti.” Hyun Seo berusaha melepas pelukkannya dari Ryeowook.

Yesung bertambah cemburu mendengar Hyun Seo memanggil Ryeowook dengan sebutan ‘Chagi’ padahal ia selalu menyebut Yesung dengan sebutan ‘Oppa’. Yesung langsung mengambil ponselnya dan mengetik sms ke Hyun Seo.

Hyun Seo merasa ponselnya berdering di saku roknya. Ia mengambil ponselnya lalu membaca sms dari Yesung.

From: My fiance
YA! Kau panggil dia ‘Chagi’ sementara kau panggil aku ‘Oppa’?
Terus kenapa anak itu meluk-meluk kamu kayak gitu?
Bilangin dia kalau jangan peluk-peluk di depanku seperti itu

Hyun Seo terkikik membaca sms dari Yesung. Ternyata dia sangat cemburu hari ini. Padahal biasanya ia bisa bersikap sewajarnya. Lagipula bukankah dia yang bilang untuk membuatnya cemburu biar bisa lebih gampang untuk marah-marah ke aku? Batin Hyun Seo.

To: My fiance
Kan oppa sendiri yang bilang untuk buat oppa cemburu
Jadi lebih gampang buat oppa.
Dasar oppa baboya!

“Chagi, lihat deh eommaku mengirimiku sms apa? Lucu sekali.” Hyun Seo mengulur ponselnya dan menunjukkan sms dari Yesung ke Ryeowook. Ryeowook mengambil ponsel itu dan membacanya sambil terkikik.

“Eomma mu lucu juga.” Komentar Ryeowook. Yesung yang menyadari mereka menertawai ia langsung cemberut. “Eh, ngomong-ngomong hari ini kamu cantik, Chagi. Tumben pake make up.”

“Karena wajahnya banyak jerawat jadi ia pake make up seperti badut.” Sindir Yesung.

Hyun Seo langsung menatap kesal Yesung. “Thanks for your great compliment. And you’re so great you know.”

“YA! Kau berbicara apa? Aku tidak mengerti.” Protes Yesung.

“You’re so great being stupid! Kamu tu kayak keledai tahu!” tandas Hyun Seo. Di susul tawa yang lain. “Emangnya apa bagusnya kau tadi mendribble bola? Menurutku permainanmu tadi konyol.”

“YA! Wookie-aa, bagaimana kau betah pacaran dengannya?” kata Yesung sambil menghilangkan keringat di dahinya dengan handuk. “Mulutnya seperti bebek. Tidak bisa diam.”

Ryeowook tertawa. “Karena dia cerewet makanya aku suka. Kau tahu kan hyung kalau aku tu lebih cenderung pendiam? Jadi hari-hariku lebih ramai karenannya”

Ini anak pintar banget nge-gombal. Padahal dia kan tidak pernah punya pacar. Dasar. Awas aja nanti, kau akan mati, Ryeowook. Yesung menyumpah Ryeowook dalam hati.

“Chagi, aku masuk kelas dulu ya. Bye.. saranghae, Ryeowook oppa. Ayo Sunny-aa. Tinggalkan Sungmin oppa di sini aja.” Ujar Hyun Seo sambil terkikik. Yesung kembali cemberu mendengarnya. Apalagi ditambah Hyun Seo mengucapkan kalimat ‘Saranghae’ kepada Ryeowook.

Yesung langsung membuka tasnya berniat mengambil minumannya di tas, tapi ia menemukan kotak di dalam tasnya dengan diatasnya bertulisan ‘Yesung oppa’. Ia tidak mengenali tulisan siapa itu. Ketika ia membuka kotak itu, ia kaget melihat boneka badut keluar dari kotak seperti melompat dengan suara tawa khas badut sambil membawa secarik kertas bertulisan ‘Yesung baboya! Kekeke... KHS’

“Kim Hyun Seo! Awas kau ya! Kau akan mati!” sumpah Yesung melihat Hyun Seo yang sudah berlari menjauh sambil tertawa-tawa. Ryeowook, Sungmin dan teman-temannya tertawa dengan keras.

***

Begitu Yesung selesai berganti baju, ia segera masuk ke dalam kelas. Ia agak terlambat masuk kelas, tapi untung Park Seonsaengnim mengijinkannya masuk. Yesung langsung duduk di bangkunya. Ketika ia melihat kearah bangku  Hyun Seo, ia tidak melihatnya dan tasnya juga tidak ada. Bahkan ia juga tidak melihat Sunny tapi tasnya masih bertengger manis di bangkunya. Apa mereka coba kabur pelajaran lagi? Tapi kenapa hanya tasnya Sunny yang ada disitu?

Lalu tiba-tiba Sunny masuk ke dalam kelas lalu menyerahkan secarik kertas ke Park Seonsaengnim dan berjalan ke bangkunya.

Yesung diam-diam mengeluarkan ponselnya lalu mengirim sms ke Min.

To: Sunny
Hyun-aa dimana?

From: Sunny
Ia ijin pulang

To: Sunny
Waeyo?

From: Sunny
Dia sakit. Anemia

Deg. Yesung terdiam. Hampir aja ponselnya terjatuh kalau tidak ia genggam dengan kuat. Yesung tidak pernah tahu kalau Hyun Seo punya penyakit anemia. Ia hanya tahu kalau Hyun Seo hanya sebatas kecapekkan karena banyak kegiatan. Tadinya ia pikir kalau Hyun Seo kecapekkan lagi karena akhir-akhir ini Hyun Seo terlalu banyak kegiatan. Jadi karena ini dia selalu pucat dan terlihat selalu lemah.

Saat itu juga ia mengambil tasnya lalu berjalan meninggal kelasnya tanpa menghiraukan Park Seonsaengnim yang meneriaki namanya.

Begitu ia keluar dari sekolahan, ia mencegat sebuah taksi lalu berjalan kearah rumahnya. Butuh waktu 10 menit ia sampai di rumah. Dan saat taksi berhenti, ia segera membayar lalu turun dari taksi. Ia berlari masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar Hyun Seo.

Ia melihat Hyun Seo sedang berbaring. Ia terlihat lebih pucat begitu make up di wajah sudah di bersihkan. Yesung melihat seragamnya di bawah kasur dan Hyun Seo hanya memakai kaos berwarna putih.

“Yesung-aa, kau sudah pulang? Cepat sekali.” Kata Eomma Yesung dari belakang.

“Aku kabur dari sekolah.” Ucapnya lalu berbalik dan menatap Eommanya. “Dia kena anemia? Apa eomma tahu?”

“Eo, baru pagi ini eomma tahu. Melihatnya meminta madu sangat aneh. Apalagi dia sangat benci madu. Terus dari semalam saat dia memakai make up, ia terlihat agak pucat dan tadi pagi make up yang ia pakai ke sekolah tebal banget. Tidak biasanya dia pakai make up kesekolah walaupun cuma bedak. Lalu eomma menelpon eomma-nya Hyun-aa dan ia menceritakan semuanya.”

Yesung langsung berbalik lagi dan berjalan ke Hyun Seo. Ia langsung berlutut di samping ranjang sambil memegang tangan Hyun Seo. “Chagi, kenapa kau tidak bilang dari awal? Kenapa harus seperti ini aku tahu tentang penyakitmu?”

Eomma Yesung menaruh obat dan air putih di meja nakas samping tempat tidur lalu menepuk bahu Yesung. “Karena dia tidak ingin membuat kita semua khawatir. Tadi waktu suster sekolah menelpon, eomma langsung memintanya pulang.” Eomma Yesung tersenyum. “Dia hanya butuh istirahat. Dia kecapekan karena harus latihan dance untuk perlombaan basketmu. Di tambah lagi dengan tambahan sorenya yang pasti bikin dia kelelahan. Eomma akan membuatkan bubur”

Eomma Yesung meninggalkan Yesung bersama Hyun Seo. Tangannya tetap menggenggam kuat-kuat tangan Hyun Seo seakan tidak ingin kehilangan.

Yesung mengusap peluh di dahi Hyun Seo. Wajah Hyun Seo terlihat sangat pucat. Kelopak matanya juga pucat. Chagi, jangan sakit. Yesung mengecup kening Hyun Seo.

Berjam-jam ia menemani Hyun Seo hingga akhirnya ia meletakkan kepalanya di atas kasur sedangkan tangannya masih menggenggam tangan Hyun Seo dan akhirnya dia tidur.
-To Be Continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[Chaptered/PG-13] Plus que ma proprevie

Tittle: Plus que ma proprevie
Author: BlackPearl
Rating: PG -13 / Straight
Cast: Kim Jongwoon (SUPER JUNIOR), Kim Hyun Seo (as you), Kim Ryeowook (Super Junior), Lee Sungmin (Super Junior), Lee Sunkyu (Girls' Generation)
Genre: Romance, Angst
Lenght: Chaptered (Chapter 3)
Disclaimer: I don’t own Kim Jongwoon/Yesung, Kim Ryeowook, Lee Sungmin and Lee Sunkyu/Sunny characters, they belong themselve. The plot come out from my crazy head and the extreme imagination
------------------------------------------------------------
-Previous Story-


Begitu sampai di taman belakang sekolah yang memang selalu sepi, ia mencari-cari sosok Yesung. Tapi tahu-tahu ada seseorang yang memeluknya dari belakang.


“Tapi aku nggak suka. Apalagi bedaknya tebal banget kayak gitu. Aku tahu kamu, Hyun-aa. Kamu tu paling nggak suka pake make up kayak gini, apalagi ke sekolah.” Kata Yesung sambil mendekap Hyun Seo ke pelukkannya. “Lagian dari tadi pagi aku perhatiin muka mu agak pucat. Kamu lagi sakit, Hyun-aa?”  
------------------------------------------------------------


Semua murid yeoja berteriak-teriak dipinggir lapangan basket ketika Yesung mendribble bola ke ring. Hyun Seo dengan pandai memerankan perannya, ia hanya diam melihat Yesung beraksi. Sebenarnya dalam hati ia ingin menyoraki namanya seperti para yeoja lainnya.

Latihan pun selesai, para pemain berjalan ke pinggir lapangan. Ryeowook yang memang dimintai Yesung untuk berpura-pura menjadi namjachingu-nya Hyun Seo mulai memerankan perannya dengan sangat lihai.

“Chagi,” panggil Ryeowook ke Hyun Seo yang duduk sambil memangku tasnya Ryeowook. “Bogoshippo...” Ia langsung memeluk Hyun Seo. Yesung yang melihat tingkah Ryeowook langsung memendam rasa marahnya bercampur cemburu. Ia selalu berharap ia bisa bertingkah seperti itu di sekolah tanpa takut teman-temannya akan bilang apa.



“YA! Chagi, kau keringetan. Jangan peluk-peluk. Aku bau nanti.” Hyun Seo berusaha melepas pelukkannya dari Ryeowook.

Yesung bertambah cemburu mendengar Hyun Seo memanggil Ryeowook dengan sebutan ‘Chagi’ padahal ia selalu menyebut Yesung dengan sebutan ‘Oppa’. Yesung langsung mengambil ponselnya dan mengetik sms ke Hyun Seo.

Hyun Seo merasa ponselnya berdering di saku roknya. Ia mengambil ponselnya lalu membaca sms dari Yesung.

From: My fiance
YA! Kau panggil dia ‘Chagi’ sementara kau panggil aku ‘Oppa’?
Terus kenapa anak itu meluk-meluk kamu kayak gitu?
Bilangin dia kalau jangan peluk-peluk di depanku seperti itu

Hyun Seo terkikik membaca sms dari Yesung. Ternyata dia sangat cemburu hari ini. Padahal biasanya ia bisa bersikap sewajarnya. Lagipula bukankah dia yang bilang untuk membuatnya cemburu biar bisa lebih gampang untuk marah-marah ke aku? Batin Hyun Seo.

To: My fiance
Kan oppa sendiri yang bilang untuk buat oppa cemburu
Jadi lebih gampang buat oppa.
Dasar oppa baboya!

“Chagi, lihat deh eommaku mengirimiku sms apa? Lucu sekali.” Hyun Seo mengulur ponselnya dan menunjukkan sms dari Yesung ke Ryeowook. Ryeowook mengambil ponsel itu dan membacanya sambil terkikik.

“Eomma mu lucu juga.” Komentar Ryeowook. Yesung yang menyadari mereka menertawai ia langsung cemberut. “Eh, ngomong-ngomong hari ini kamu cantik, Chagi. Tumben pake make up.”

“Karena wajahnya banyak jerawat jadi ia pake make up seperti badut.” Sindir Yesung.

Hyun Seo langsung menatap kesal Yesung. “Thanks for your great compliment. And you’re so great you know.”

“YA! Kau berbicara apa? Aku tidak mengerti.” Protes Yesung.

“You’re so great being stupid! Kamu tu kayak keledai tahu!” tandas Hyun Seo. Di susul tawa yang lain. “Emangnya apa bagusnya kau tadi mendribble bola? Menurutku permainanmu tadi konyol.”

“YA! Wookie-aa, bagaimana kau betah pacaran dengannya?” kata Yesung sambil menghilangkan keringat di dahinya dengan handuk. “Mulutnya seperti bebek. Tidak bisa diam.”

Ryeowook tertawa. “Karena dia cerewet makanya aku suka. Kau tahu kan hyung kalau aku tu lebih cenderung pendiam? Jadi hari-hariku lebih ramai karenannya”

Ini anak pintar banget nge-gombal. Padahal dia kan tidak pernah punya pacar. Dasar. Awas aja nanti, kau akan mati, Ryeowook. Yesung menyumpah Ryeowook dalam hati.

“Chagi, aku masuk kelas dulu ya. Bye.. saranghae, Ryeowook oppa. Ayo Sunny-aa. Tinggalkan Sungmin oppa di sini aja.” Ujar Hyun Seo sambil terkikik. Yesung kembali cemberu mendengarnya. Apalagi ditambah Hyun Seo mengucapkan kalimat ‘Saranghae’ kepada Ryeowook.

Yesung langsung membuka tasnya berniat mengambil minumannya di tas, tapi ia menemukan kotak di dalam tasnya dengan diatasnya bertulisan ‘Yesung oppa’. Ia tidak mengenali tulisan siapa itu. Ketika ia membuka kotak itu, ia kaget melihat boneka badut keluar dari kotak seperti melompat dengan suara tawa khas badut sambil membawa secarik kertas bertulisan ‘Yesung baboya! Kekeke... KHS’

“Kim Hyun Seo! Awas kau ya! Kau akan mati!” sumpah Yesung melihat Hyun Seo yang sudah berlari menjauh sambil tertawa-tawa. Ryeowook, Sungmin dan teman-temannya tertawa dengan keras.

***

Begitu Yesung selesai berganti baju, ia segera masuk ke dalam kelas. Ia agak terlambat masuk kelas, tapi untung Park Seonsaengnim mengijinkannya masuk. Yesung langsung duduk di bangkunya. Ketika ia melihat kearah bangku  Hyun Seo, ia tidak melihatnya dan tasnya juga tidak ada. Bahkan ia juga tidak melihat Sunny tapi tasnya masih bertengger manis di bangkunya. Apa mereka coba kabur pelajaran lagi? Tapi kenapa hanya tasnya Sunny yang ada disitu?

Lalu tiba-tiba Sunny masuk ke dalam kelas lalu menyerahkan secarik kertas ke Park Seonsaengnim dan berjalan ke bangkunya.

Yesung diam-diam mengeluarkan ponselnya lalu mengirim sms ke Min.

To: Sunny
Hyun-aa dimana?

From: Sunny
Ia ijin pulang

To: Sunny
Waeyo?

From: Sunny
Dia sakit. Anemia

Deg. Yesung terdiam. Hampir aja ponselnya terjatuh kalau tidak ia genggam dengan kuat. Yesung tidak pernah tahu kalau Hyun Seo punya penyakit anemia. Ia hanya tahu kalau Hyun Seo hanya sebatas kecapekkan karena banyak kegiatan. Tadinya ia pikir kalau Hyun Seo kecapekkan lagi karena akhir-akhir ini Hyun Seo terlalu banyak kegiatan. Jadi karena ini dia selalu pucat dan terlihat selalu lemah.

Saat itu juga ia mengambil tasnya lalu berjalan meninggal kelasnya tanpa menghiraukan Park Seonsaengnim yang meneriaki namanya.

Begitu ia keluar dari sekolahan, ia mencegat sebuah taksi lalu berjalan kearah rumahnya. Butuh waktu 10 menit ia sampai di rumah. Dan saat taksi berhenti, ia segera membayar lalu turun dari taksi. Ia berlari masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar Hyun Seo.

Ia melihat Hyun Seo sedang berbaring. Ia terlihat lebih pucat begitu make up di wajah sudah di bersihkan. Yesung melihat seragamnya di bawah kasur dan Hyun Seo hanya memakai kaos berwarna putih.

“Yesung-aa, kau sudah pulang? Cepat sekali.” Kata Eomma Yesung dari belakang.

“Aku kabur dari sekolah.” Ucapnya lalu berbalik dan menatap Eommanya. “Dia kena anemia? Apa eomma tahu?”

“Eo, baru pagi ini eomma tahu. Melihatnya meminta madu sangat aneh. Apalagi dia sangat benci madu. Terus dari semalam saat dia memakai make up, ia terlihat agak pucat dan tadi pagi make up yang ia pakai ke sekolah tebal banget. Tidak biasanya dia pakai make up kesekolah walaupun cuma bedak. Lalu eomma menelpon eomma-nya Hyun-aa dan ia menceritakan semuanya.”

Yesung langsung berbalik lagi dan berjalan ke Hyun Seo. Ia langsung berlutut di samping ranjang sambil memegang tangan Hyun Seo. “Chagi, kenapa kau tidak bilang dari awal? Kenapa harus seperti ini aku tahu tentang penyakitmu?”

Eomma Yesung menaruh obat dan air putih di meja nakas samping tempat tidur lalu menepuk bahu Yesung. “Karena dia tidak ingin membuat kita semua khawatir. Tadi waktu suster sekolah menelpon, eomma langsung memintanya pulang.” Eomma Yesung tersenyum. “Dia hanya butuh istirahat. Dia kecapekan karena harus latihan dance untuk perlombaan basketmu. Di tambah lagi dengan tambahan sorenya yang pasti bikin dia kelelahan. Eomma akan membuatkan bubur”

Eomma Yesung meninggalkan Yesung bersama Hyun Seo. Tangannya tetap menggenggam kuat-kuat tangan Hyun Seo seakan tidak ingin kehilangan.

Yesung mengusap peluh di dahi Hyun Seo. Wajah Hyun Seo terlihat sangat pucat. Kelopak matanya juga pucat. Chagi, jangan sakit. Yesung mengecup kening Hyun Seo.

Berjam-jam ia menemani Hyun Seo hingga akhirnya ia meletakkan kepalanya di atas kasur sedangkan tangannya masih menggenggam tangan Hyun Seo dan akhirnya dia tidur.
-To Be Continued-