2.4.12

[Chaptered/PG -15] You Belong With Me

Tittle: You belong with me
Author: BlackPearl
Rating: PG -15 / Straight
Cast: Yang Yoseob (BEAST)Lee Su Ra (as you), Park Gyu Ri, Son Dongwoon (BEAST), Choi Eun Hye, Other BEAST members, Lee Hyuk Jae (Super Junior)
Genre: Romance, School life, Friendship, Jealousy
Length: Chaptered (Chapter 4)
Disclaimer: I don't own Yang Yoseob, Son Dongwoon or other BEAST members character, they belong themselves. Park Gyu Ri and Choi Eun Hye only character from my imagination. this story inspires by song You belong with me by Taylor Swift
-------------------------------------------------------------------------------
-Pervious Story-
Ia begitu kaget melihat siapa yang sedang bermain pump. Lee Su Ra. Su Ra terlihat sangat emosi ketika bermain. Keringat bercucuran di badannya. Bahkan terlihat sangat jelas ia sangat berkeringat. Tapi Yoseob tidak melihat Gyu Ri di sekitar sini. Apa Gyu Ri sudah pulang? Apa sejak tadi ia bermain terus?.
-------------------------------------------------------------------------------

Ketika Yoseob memasukkan koinnya ke mesin, Su Ra tidak menyadari kedatangannya sama sekali. Ia terus bermain. Yoseob pun juga melihat jumlah credits yang tersisa, 5 credits. Yoseob menyadari kalau tidak ada yang bermain selain dia dan Su Ra.

Baru setelah satu lagu selesai, Su Ra menyadari siapa yang sedang duduk di kursi sampan mesin pump. Matanya terbelalak saat tahu kalau orang itu adalah Yoseob. Ia sedang tidak ingin bertemu dengannya. Tapi mau bagaimana lagi, terpaksa dia harus menghadapinya.


“Oh, anyeong, Yoseob-ssi.” Sapa Su Ra, ia berusaha terlihat biasa-biasa saja. Tapi gagal. Suaranya terlihat parau, ia berharap Yoseob berpikir kalau suaranya parau karena kecapekkan.

“Apa kau bermain terus sejak tadi pagi, Su Ra-ah?” tanya startis Yoseob. Su Ra hanya mengangguk lalu Yoseob bangkit dan mendekati Su Ra. “Kau tahu Su Ra, aku yakin kalau kau seperti ini terus, kakimu akan kram besok dan kau tidak akan bisa mengikuti ulangan susulan. Kau tahu kan kalau Park Seongsaemin hanya mau mengadakan susulan ulangan hari berikutnya setelah ulangan itu di adakan. Dia tidak mau menerima alasan apapun. ”

Su Ra bergidik. Ia hanya menggeleng kepala. “Itu tidak akan terjadi.” Ia mulai memainkan lagu terakhirnya. Ketika ia menyelsaikan lagu itu, tiba-tiba Su Ra jatuh dan memegang kakinya. “Auw, kaki ku…” desis Su Ra. Yoseob mendekati Su Ra

“Su Ra-ah gwenchana?” tanya Yoseob, terselip nada khawatir.

“Kaki ku… auw.” Su Ra mengerang pelan ketika Yoseob memegang kakinya.

“Apa yang aku bilang..” gumam Yoseob, ia langsung mengangkat Su Ra untuk duduk di lantai. “Kamu lurusin kaki mu habis itu putar-putar sedikit pergelangan kakiku lalu tekuk kakimu.” Su Ra mulai mempraktekkan arahan Yoseob. Ia meringis sedikit ketika merasa sedikit perih di kakinya. “Udahlah, mending kamu istirahat dulu di sini, aku mau main dulu.”

Yoseob langsung mulai bermain. Su Ra hanya bisa menatap Yoseob yang bermain dengan lincah. Ia langsung lupa sama sakit di kakinya. Ia bahkan tidak bisa menggerakkan kepalanya, ia hanya diam dan melihat Yoseob. Su Ra tidak sadar kalau Yoseob memerhatikannya ketika ia selesai bermain.

“Su Ra-ah gwenchana? Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kakimu sudah lebih baik?” Yoseob memandang Su ra bingung.

Su Ra langsung tersadar. “Ani.. ne, sudah nggak apa-apa kok.” Ia mencoba berdiri.

“Kau ingin menghabiskan 5 credits mu apa bagaimana? Credits ku sudah habis.” Ujar Yoseob.
“Kita main bersama aja bagaimana? Credits yang terakhir untuk mu saja.” Su Ra berjalan ke stage sebelah Yoseob langsung tersenyum menantang. “Atau kau tidak mau karena takut di kalahkan lagi oleh seorang yeoja sepertiku.”
Dan seperti yang udah di duga Su Ra, Yoseob menerima tantangannya. Namja memang suka banget kalau di tantang, apalagi sama seorang Yeoja.
Mereka memulai bermain, lagu pertama Su Ra di kalahkan oleh Yoseob. Tapi seterusnya sampai yang terakhir, Yoseob kalah. Beberapa kali ia bergumam tidak jelas saat ia kalah, itu membuat Su Ra tertawa.
Ketika mereka sudah selesai, mereka pergi keluar dari game center. “Kau sudah makan, Su Ra-ah?” tanya Yoseob. Ia menggandeng tangan Su Ra.
“N-ne,” ia berbohong. Sebenarnya ia belum makan apa-apa sejak pagi tadi.
Kruuuuuuuuuuyuk.
Yoseob tertawa seketika mendengar Su Ra kelaparan. “Oke, kita makan di restaurant seberang sana.” Yoseob melihat Su Ra hanya memakai seragamnya, ia melepas jaketnya dan meleteakkannya di bahu Su Ra. “Pakailah, kau pasti kedinginan, apalagi kau hanya memakai seragam sekolah.” Su Ra semakin kagum melihat Yoseob sekarang hanya mengenakan kaos lengan pendeknya berwarna hitam.
Mereka memasuki sebuah restaurant. Setelah memesan makanan, mereka ngobrol sambil bercanda. Su Ra tertawa ketika mereka sedang mengobrol tentang masa kecilnya mereka. Ketika makanan datang, mereka berhenti berbicara dan langsung memakan pesanan mereka. Sesekali Yoseob melontarkan guyonan ringan.
Yoseob mengantar pulang Su Ra dengan mobilnya. Su Ra tertidur di kursi penumpang, Yoseob tidak tega kalau harus membangunkannya. Ia turun dari mobil lalu membukakan pintu dan membopong Su Ra yang tertidur.
Ia memencet bel pintu beberapa kali.
“Ne.. chakkaman,” Eunhyuk berjalan ke arah pintu sambil mengucek matanya. Ia membukakan pintu. “Omo,” Eunyuk terkejut melihat Su Ra di bopong oleh Yoseob. “YA! Seobie, kau mengagetkanku.”
Yoseob hanya terkekeh. “Mianhae, hyung. Su Ra kecapekkan tadi dan aku nggak tega kalau harus membangunkannya.”
“YA! Kau apakan dia sampai dia kecapekan seperti ini.” Eunhyuk menaik turunkan alisnya.
“YA, hyung! Bisakah kau singkirkan otak yadong mu itu? Tadi dia hanya bermain game terlalu lama.”
Eunhyuk terkekeh. “Ya udah, bawa dia ke kamarnya sana. Aku ngantuk banget soalnya, nanti malah jatuh lagi kalau aku membopongnya. Kau masih ingat kamarnya kan?”
Yoseob mengangguk. Ia membopong Su Ra ke kamarnya. Ia masih ke dalam kamar itu dan merebahkan Su Ra di kasurnya. Hanya berubah sedikit.
Ketika Yoseob akan pergi meninggalkan kamar Su Ra, ia berhenti ketika mendengar Su Ra bergumam sesuatu.
“Oppa… Yoseob oppa….sara..” lalu Su Ra tidak bergumam apa-apa lagi. Yoseob hanya menggelengkan kepalanya.
Setelah berpamitan dengan Eunhyuk, ia keluar dari rumah Su Ra dan langsung pulang.
***
Hari ini adalah hari besar untuk Yoseob dan teman-temannya. Mereka akan bertanding basket, mereka sangat bersemangat dengan pertandingan ini. Hari ini yang main hanya Yoseob, Junhyung, Doojoon, Dongwoon dan Lee Ki Seop. Kikwang tidak ikut main karena tiba-tiba tadi pagi kakinya menjadi kram.
Ki Seop juga salah satu namja yang terkenal di sekolahnya. Tidak hanya karena prestasi di bidang basket, tapi juga karena ketampanannya dan kepintaraan dalam pelajaran. Ki Seop sangat jago bermain basket. Tapi karena saat seleksi pemain inti basket dia di kalahkan oleh Junhyung, jadinya dia menjadi pemain cadangan.
Anggota Cheersleader memamerkan gerak-gerik mereka dan teriakkan mereka. Eun Hye selalu memamerkan senyumnya.
Dan hari ini Eun Hye tampil sebagai Cheersleader, dia seorang kapten cheers di sekolahnya. Sementara Su Ra yang di temani Gyu Ri, sebenarnya dia nggak mau datang tapi karena paksaan Yoseob akhirnya datang, hanya duduk di bangku penonton paling depan.
Gyu Ri lah yang paling semangat melihat pertandingan. Bagaimana nggak bersemangat, namjachingu-nya akan bertanding. Dia paling suka melihat Dongwoon dalam balutan seragam basket dan agak berkeringat. Katanya Dongwoon tampak seksi kalau seperti itu.
Selama pertandingan berlangsung, mau tidak mau Su Ra bangkit dan melompat-lompat sambil berteriak bersama Gyu Ri. tak sedetikpun ia mengalihkan pandangannya dari Yoseob.
Saat detik-detik terakhir peluit tanda berakhirnya permainan selesai, suasana menjadi riuh. Junhyung membawa bola ke daerah lawan, ketika ia hampir nge-shoot bola itu, ia di halangi oleh salah satu pemain lawan. Jadi ia mengoper bola itu ke Yoseob yang nggak di jaga oleh pemain lawan. Ketika bola sudah di pegang Yoseob, ia langsung nge-shoot bola itu ke ring. Bola itu masuk ke ring tepat peluit tanda berakhirnya permainan selesai. Timnya Yoseob menang. Mereka berteriak-teriak kegirangan di lapangan, penonton pun tidak kalah senang. Apalagi Su Ra, ia langsung memeluk Gyu Ri gembira.
Yoseob langsung di kelilingi teman-temannya tanpa Ki Seop. Saking senangnya, mereka mengangkat tubuh Yoseob dan melempar-lemparnya lalu mereka menurunkan Yoseob.
“Chukkae Yoseobie. You’re saving us” ucap Doojoon lalu ia merangkul Yoseob.
“YA! Yoseob DAEBAK!” teriak Dongwoon dan Junhyung bersamaan. “Aku harap Kikwang bisa melihatnya sekarang.” Renung Junhyung.
Yoseob terlalu senang sehingga tidak memperhatiin apa yang sedang di lakukan Eun Hye bersama Ki Seop di pinggir lapangan. Tapi ketika ia menolehkan kepala ke arah mereka, ia langsung menghampiri mereka.
“Shireo. Aku mau oppa yang nanti jemput aku waktu acara prom night nanti malam.” Kata Eun Hye manja sambil bergelayut mesra di tangan Ki Seop.
“YA! CHOI EUN HYE, LEE KI SEOP! Apa yang kalian lakukan, huh?” teriak Yoseob. Su Ra yang berdiri di dekat situ terkejut sambil mengangakan mulutnya saking terkejutnya.
 -To Be Continued-

[Chaptered/PG -15] You Belong With Me

Tittle: You belong with me
Author: BlackPearl
Rating: PG -15 / Straight
Cast: Yang Yoseob (BEAST)Lee Su Ra (as you), Park Gyu Ri, Son Dongwoon (BEAST), Choi Eun Hye, Other BEAST members, Lee Hyuk Jae (Super Junior)
Genre: Romance, School life, Friendship, Jealousy
Length: Chaptered (Chapter 4)
Disclaimer: I don't own Yang Yoseob, Son Dongwoon or other BEAST members character, they belong themselves. Park Gyu Ri and Choi Eun Hye only character from my imagination. this story inspires by song You belong with me by Taylor Swift
-------------------------------------------------------------------------------
-Pervious Story-
Ia begitu kaget melihat siapa yang sedang bermain pump. Lee Su Ra. Su Ra terlihat sangat emosi ketika bermain. Keringat bercucuran di badannya. Bahkan terlihat sangat jelas ia sangat berkeringat. Tapi Yoseob tidak melihat Gyu Ri di sekitar sini. Apa Gyu Ri sudah pulang? Apa sejak tadi ia bermain terus?.
-------------------------------------------------------------------------------

Ketika Yoseob memasukkan koinnya ke mesin, Su Ra tidak menyadari kedatangannya sama sekali. Ia terus bermain. Yoseob pun juga melihat jumlah credits yang tersisa, 5 credits. Yoseob menyadari kalau tidak ada yang bermain selain dia dan Su Ra.

Baru setelah satu lagu selesai, Su Ra menyadari siapa yang sedang duduk di kursi sampan mesin pump. Matanya terbelalak saat tahu kalau orang itu adalah Yoseob. Ia sedang tidak ingin bertemu dengannya. Tapi mau bagaimana lagi, terpaksa dia harus menghadapinya.


“Oh, anyeong, Yoseob-ssi.” Sapa Su Ra, ia berusaha terlihat biasa-biasa saja. Tapi gagal. Suaranya terlihat parau, ia berharap Yoseob berpikir kalau suaranya parau karena kecapekkan.

“Apa kau bermain terus sejak tadi pagi, Su Ra-ah?” tanya startis Yoseob. Su Ra hanya mengangguk lalu Yoseob bangkit dan mendekati Su Ra. “Kau tahu Su Ra, aku yakin kalau kau seperti ini terus, kakimu akan kram besok dan kau tidak akan bisa mengikuti ulangan susulan. Kau tahu kan kalau Park Seongsaemin hanya mau mengadakan susulan ulangan hari berikutnya setelah ulangan itu di adakan. Dia tidak mau menerima alasan apapun. ”

Su Ra bergidik. Ia hanya menggeleng kepala. “Itu tidak akan terjadi.” Ia mulai memainkan lagu terakhirnya. Ketika ia menyelsaikan lagu itu, tiba-tiba Su Ra jatuh dan memegang kakinya. “Auw, kaki ku…” desis Su Ra. Yoseob mendekati Su Ra

“Su Ra-ah gwenchana?” tanya Yoseob, terselip nada khawatir.

“Kaki ku… auw.” Su Ra mengerang pelan ketika Yoseob memegang kakinya.

“Apa yang aku bilang..” gumam Yoseob, ia langsung mengangkat Su Ra untuk duduk di lantai. “Kamu lurusin kaki mu habis itu putar-putar sedikit pergelangan kakiku lalu tekuk kakimu.” Su Ra mulai mempraktekkan arahan Yoseob. Ia meringis sedikit ketika merasa sedikit perih di kakinya. “Udahlah, mending kamu istirahat dulu di sini, aku mau main dulu.”

Yoseob langsung mulai bermain. Su Ra hanya bisa menatap Yoseob yang bermain dengan lincah. Ia langsung lupa sama sakit di kakinya. Ia bahkan tidak bisa menggerakkan kepalanya, ia hanya diam dan melihat Yoseob. Su Ra tidak sadar kalau Yoseob memerhatikannya ketika ia selesai bermain.

“Su Ra-ah gwenchana? Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kakimu sudah lebih baik?” Yoseob memandang Su ra bingung.

Su Ra langsung tersadar. “Ani.. ne, sudah nggak apa-apa kok.” Ia mencoba berdiri.

“Kau ingin menghabiskan 5 credits mu apa bagaimana? Credits ku sudah habis.” Ujar Yoseob.
“Kita main bersama aja bagaimana? Credits yang terakhir untuk mu saja.” Su Ra berjalan ke stage sebelah Yoseob langsung tersenyum menantang. “Atau kau tidak mau karena takut di kalahkan lagi oleh seorang yeoja sepertiku.”
Dan seperti yang udah di duga Su Ra, Yoseob menerima tantangannya. Namja memang suka banget kalau di tantang, apalagi sama seorang Yeoja.
Mereka memulai bermain, lagu pertama Su Ra di kalahkan oleh Yoseob. Tapi seterusnya sampai yang terakhir, Yoseob kalah. Beberapa kali ia bergumam tidak jelas saat ia kalah, itu membuat Su Ra tertawa.
Ketika mereka sudah selesai, mereka pergi keluar dari game center. “Kau sudah makan, Su Ra-ah?” tanya Yoseob. Ia menggandeng tangan Su Ra.
“N-ne,” ia berbohong. Sebenarnya ia belum makan apa-apa sejak pagi tadi.
Kruuuuuuuuuuyuk.
Yoseob tertawa seketika mendengar Su Ra kelaparan. “Oke, kita makan di restaurant seberang sana.” Yoseob melihat Su Ra hanya memakai seragamnya, ia melepas jaketnya dan meleteakkannya di bahu Su Ra. “Pakailah, kau pasti kedinginan, apalagi kau hanya memakai seragam sekolah.” Su Ra semakin kagum melihat Yoseob sekarang hanya mengenakan kaos lengan pendeknya berwarna hitam.
Mereka memasuki sebuah restaurant. Setelah memesan makanan, mereka ngobrol sambil bercanda. Su Ra tertawa ketika mereka sedang mengobrol tentang masa kecilnya mereka. Ketika makanan datang, mereka berhenti berbicara dan langsung memakan pesanan mereka. Sesekali Yoseob melontarkan guyonan ringan.
Yoseob mengantar pulang Su Ra dengan mobilnya. Su Ra tertidur di kursi penumpang, Yoseob tidak tega kalau harus membangunkannya. Ia turun dari mobil lalu membukakan pintu dan membopong Su Ra yang tertidur.
Ia memencet bel pintu beberapa kali.
“Ne.. chakkaman,” Eunhyuk berjalan ke arah pintu sambil mengucek matanya. Ia membukakan pintu. “Omo,” Eunyuk terkejut melihat Su Ra di bopong oleh Yoseob. “YA! Seobie, kau mengagetkanku.”
Yoseob hanya terkekeh. “Mianhae, hyung. Su Ra kecapekkan tadi dan aku nggak tega kalau harus membangunkannya.”
“YA! Kau apakan dia sampai dia kecapekan seperti ini.” Eunhyuk menaik turunkan alisnya.
“YA, hyung! Bisakah kau singkirkan otak yadong mu itu? Tadi dia hanya bermain game terlalu lama.”
Eunhyuk terkekeh. “Ya udah, bawa dia ke kamarnya sana. Aku ngantuk banget soalnya, nanti malah jatuh lagi kalau aku membopongnya. Kau masih ingat kamarnya kan?”
Yoseob mengangguk. Ia membopong Su Ra ke kamarnya. Ia masih ke dalam kamar itu dan merebahkan Su Ra di kasurnya. Hanya berubah sedikit.
Ketika Yoseob akan pergi meninggalkan kamar Su Ra, ia berhenti ketika mendengar Su Ra bergumam sesuatu.
“Oppa… Yoseob oppa….sara..” lalu Su Ra tidak bergumam apa-apa lagi. Yoseob hanya menggelengkan kepalanya.
Setelah berpamitan dengan Eunhyuk, ia keluar dari rumah Su Ra dan langsung pulang.
***
Hari ini adalah hari besar untuk Yoseob dan teman-temannya. Mereka akan bertanding basket, mereka sangat bersemangat dengan pertandingan ini. Hari ini yang main hanya Yoseob, Junhyung, Doojoon, Dongwoon dan Lee Ki Seop. Kikwang tidak ikut main karena tiba-tiba tadi pagi kakinya menjadi kram.
Ki Seop juga salah satu namja yang terkenal di sekolahnya. Tidak hanya karena prestasi di bidang basket, tapi juga karena ketampanannya dan kepintaraan dalam pelajaran. Ki Seop sangat jago bermain basket. Tapi karena saat seleksi pemain inti basket dia di kalahkan oleh Junhyung, jadinya dia menjadi pemain cadangan.
Anggota Cheersleader memamerkan gerak-gerik mereka dan teriakkan mereka. Eun Hye selalu memamerkan senyumnya.
Dan hari ini Eun Hye tampil sebagai Cheersleader, dia seorang kapten cheers di sekolahnya. Sementara Su Ra yang di temani Gyu Ri, sebenarnya dia nggak mau datang tapi karena paksaan Yoseob akhirnya datang, hanya duduk di bangku penonton paling depan.
Gyu Ri lah yang paling semangat melihat pertandingan. Bagaimana nggak bersemangat, namjachingu-nya akan bertanding. Dia paling suka melihat Dongwoon dalam balutan seragam basket dan agak berkeringat. Katanya Dongwoon tampak seksi kalau seperti itu.
Selama pertandingan berlangsung, mau tidak mau Su Ra bangkit dan melompat-lompat sambil berteriak bersama Gyu Ri. tak sedetikpun ia mengalihkan pandangannya dari Yoseob.
Saat detik-detik terakhir peluit tanda berakhirnya permainan selesai, suasana menjadi riuh. Junhyung membawa bola ke daerah lawan, ketika ia hampir nge-shoot bola itu, ia di halangi oleh salah satu pemain lawan. Jadi ia mengoper bola itu ke Yoseob yang nggak di jaga oleh pemain lawan. Ketika bola sudah di pegang Yoseob, ia langsung nge-shoot bola itu ke ring. Bola itu masuk ke ring tepat peluit tanda berakhirnya permainan selesai. Timnya Yoseob menang. Mereka berteriak-teriak kegirangan di lapangan, penonton pun tidak kalah senang. Apalagi Su Ra, ia langsung memeluk Gyu Ri gembira.
Yoseob langsung di kelilingi teman-temannya tanpa Ki Seop. Saking senangnya, mereka mengangkat tubuh Yoseob dan melempar-lemparnya lalu mereka menurunkan Yoseob.
“Chukkae Yoseobie. You’re saving us” ucap Doojoon lalu ia merangkul Yoseob.
“YA! Yoseob DAEBAK!” teriak Dongwoon dan Junhyung bersamaan. “Aku harap Kikwang bisa melihatnya sekarang.” Renung Junhyung.
Yoseob terlalu senang sehingga tidak memperhatiin apa yang sedang di lakukan Eun Hye bersama Ki Seop di pinggir lapangan. Tapi ketika ia menolehkan kepala ke arah mereka, ia langsung menghampiri mereka.
“Shireo. Aku mau oppa yang nanti jemput aku waktu acara prom night nanti malam.” Kata Eun Hye manja sambil bergelayut mesra di tangan Ki Seop.
“YA! CHOI EUN HYE, LEE KI SEOP! Apa yang kalian lakukan, huh?” teriak Yoseob. Su Ra yang berdiri di dekat situ terkejut sambil mengangakan mulutnya saking terkejutnya.
 -To Be Continued-