Author: BlackPearl
Rating: PG -15 / Straight
Cast: Yang Yoseob (BEAST), Lee Su Ra (as you), Park Gyu Ri, Son Dongwoon (BEAST), Choi Eun Hye, Other BEAST members, Lee Hyuk Jae (Super Junior)
Genre: Romance, School life, Friendship, Jealousy
Length: Chaptered (Chapter 4)
Disclaimer: I don't own Yang Yoseob, Son Dongwoon or other BEAST members character, they belong themselves. Park Gyu Ri and Choi Eun Hye only character from my imagination. this story inspires by song You belong with me by Taylor Swift
-------------------------------------------------------------------------------
-Pervious Story-
Ia begitu kaget melihat siapa yang sedang bermain pump. Lee Su Ra. Su Ra terlihat sangat emosi ketika bermain. Keringat bercucuran di badannya. Bahkan terlihat sangat jelas ia sangat berkeringat. Tapi Yoseob tidak melihat Gyu Ri di sekitar sini. Apa Gyu Ri sudah pulang? Apa sejak tadi ia bermain terus?.
-------------------------------------------------------------------------------
Ketika Yoseob memasukkan koinnya ke mesin, Su Ra tidak
menyadari kedatangannya sama sekali. Ia terus bermain. Yoseob pun juga melihat
jumlah credits yang tersisa, 5 credits. Yoseob menyadari kalau tidak ada yang
bermain selain dia dan Su Ra.
Baru setelah satu lagu selesai, Su Ra menyadari siapa
yang sedang duduk di kursi sampan mesin pump. Matanya terbelalak saat tahu
kalau orang itu adalah Yoseob. Ia sedang tidak ingin bertemu dengannya. Tapi
mau bagaimana lagi, terpaksa dia harus menghadapinya.
“Oh, anyeong, Yoseob-ssi.” Sapa Su Ra, ia berusaha terlihat biasa-biasa saja. Tapi gagal. Suaranya terlihat parau, ia berharap Yoseob berpikir kalau suaranya parau karena kecapekkan.
“Apa kau bermain terus sejak tadi pagi, Su Ra-ah?”
tanya startis Yoseob. Su Ra hanya mengangguk lalu Yoseob bangkit dan mendekati
Su Ra. “Kau tahu Su Ra, aku yakin kalau kau seperti ini terus, kakimu akan kram
besok dan
kau tidak akan bisa mengikuti ulangan susulan. Kau
tahu kan kalau Park Seongsaemin hanya mau mengadakan susulan ulangan hari
berikutnya setelah ulangan itu di adakan. Dia tidak mau menerima alasan
apapun. ”
Su Ra bergidik. Ia hanya menggeleng kepala. “Itu tidak
akan terjadi.” Ia mulai memainkan lagu terakhirnya. Ketika ia menyelsaikan lagu
itu, tiba-tiba Su Ra jatuh dan memegang kakinya. “Auw, kaki ku…” desis Su Ra.
Yoseob mendekati Su Ra
“Su Ra-ah gwenchana?” tanya Yoseob, terselip nada
khawatir.
“Kaki ku… auw.” Su Ra mengerang pelan ketika Yoseob
memegang kakinya.
“Apa yang aku bilang..” gumam Yoseob, ia langsung
mengangkat Su Ra untuk duduk di lantai. “Kamu lurusin kaki mu habis itu
putar-putar sedikit pergelangan kakiku lalu tekuk kakimu.” Su Ra mulai
mempraktekkan arahan Yoseob. Ia meringis sedikit ketika merasa sedikit perih di
kakinya. “Udahlah, mending kamu istirahat dulu di sini, aku mau main dulu.”
Yoseob langsung mulai bermain. Su Ra hanya bisa
menatap Yoseob yang bermain dengan lincah. Ia langsung lupa sama sakit di
kakinya. Ia bahkan tidak bisa menggerakkan kepalanya, ia hanya diam dan melihat
Yoseob. Su Ra tidak sadar kalau Yoseob memerhatikannya ketika ia selesai
bermain.
“Su Ra-ah gwenchana? Kenapa kau menatapku seperti itu?
Apa kakimu sudah lebih baik?” Yoseob memandang Su ra bingung.
Su Ra langsung tersadar. “Ani.. ne, sudah nggak
apa-apa kok.” Ia mencoba berdiri.
“Kau ingin menghabiskan 5 credits mu apa bagaimana?
Credits ku sudah habis.” Ujar Yoseob.
“Kita main bersama aja bagaimana? Credits yang
terakhir untuk mu saja.” Su Ra berjalan ke stage sebelah Yoseob langsung
tersenyum menantang. “Atau kau tidak mau karena takut di kalahkan lagi oleh
seorang yeoja sepertiku.”
Dan seperti yang udah di duga Su Ra, Yoseob menerima
tantangannya. Namja memang suka
banget kalau di tantang, apalagi sama seorang Yeoja.
Mereka memulai bermain, lagu pertama Su Ra di kalahkan
oleh Yoseob. Tapi seterusnya sampai yang terakhir, Yoseob kalah. Beberapa kali
ia bergumam tidak jelas saat ia kalah, itu membuat Su Ra tertawa.
Ketika mereka sudah selesai, mereka pergi keluar dari
game center. “Kau sudah makan, Su Ra-ah?” tanya Yoseob. Ia menggandeng tangan
Su Ra.
“N-ne,” ia berbohong. Sebenarnya ia belum makan
apa-apa sejak pagi tadi.
Kruuuuuuuuuuyuk.
Yoseob tertawa seketika mendengar Su Ra kelaparan.
“Oke, kita makan di restaurant seberang sana.” Yoseob melihat Su Ra hanya
memakai seragamnya, ia melepas jaketnya dan meleteakkannya di bahu Su Ra.
“Pakailah, kau pasti kedinginan, apalagi kau hanya memakai seragam sekolah.” Su
Ra semakin kagum melihat Yoseob sekarang hanya mengenakan kaos lengan pendeknya
berwarna hitam.
Mereka memasuki sebuah restaurant. Setelah memesan
makanan, mereka ngobrol sambil bercanda. Su Ra tertawa ketika mereka sedang
mengobrol tentang masa kecilnya mereka. Ketika makanan datang, mereka berhenti
berbicara dan langsung memakan pesanan mereka. Sesekali Yoseob melontarkan
guyonan ringan.
Yoseob mengantar pulang Su Ra dengan mobilnya. Su Ra
tertidur di kursi penumpang, Yoseob tidak tega kalau harus membangunkannya. Ia
turun dari mobil lalu membukakan pintu dan membopong Su Ra yang tertidur.
Ia memencet bel pintu beberapa kali.
“Ne.. chakkaman,” Eunhyuk berjalan ke arah pintu
sambil mengucek matanya. Ia membukakan pintu. “Omo,” Eunyuk terkejut melihat Su
Ra di bopong oleh Yoseob. “YA! Seobie, kau mengagetkanku.”
Yoseob hanya terkekeh. “Mianhae, hyung. Su Ra
kecapekkan tadi dan aku nggak tega kalau harus membangunkannya.”
“YA! Kau apakan dia sampai dia kecapekan seperti
ini.” Eunhyuk menaik turunkan alisnya.
“YA, hyung! Bisakah kau singkirkan otak yadong mu itu?
Tadi dia hanya bermain game terlalu lama.”
Eunhyuk terkekeh. “Ya udah, bawa dia ke kamarnya sana.
Aku ngantuk banget soalnya, nanti malah jatuh lagi kalau aku membopongnya. Kau
masih ingat kamarnya kan?”
Yoseob mengangguk. Ia membopong Su Ra ke kamarnya. Ia
masih ke dalam kamar itu dan merebahkan Su Ra di kasurnya. Hanya berubah sedikit.
Ketika Yoseob akan pergi meninggalkan kamar Su Ra, ia
berhenti ketika mendengar Su Ra bergumam sesuatu.
“Oppa… Yoseob oppa….sara..” lalu Su Ra tidak bergumam
apa-apa lagi. Yoseob hanya menggelengkan kepalanya.
Setelah berpamitan dengan Eunhyuk, ia keluar dari
rumah Su Ra dan langsung pulang.
***
Hari ini adalah hari besar untuk Yoseob dan
teman-temannya. Mereka akan bertanding basket, mereka sangat bersemangat dengan
pertandingan ini. Hari ini yang main hanya Yoseob, Junhyung, Doojoon, Dongwoon
dan Lee Ki Seop. Kikwang tidak ikut main karena tiba-tiba tadi pagi kakinya
menjadi kram.
Ki Seop juga salah satu namja yang terkenal di
sekolahnya. Tidak hanya karena prestasi di bidang basket, tapi juga karena
ketampanannya dan kepintaraan dalam pelajaran. Ki Seop sangat jago bermain
basket. Tapi karena saat seleksi pemain inti basket dia di kalahkan oleh
Junhyung, jadinya dia menjadi pemain cadangan.
Anggota Cheersleader memamerkan gerak-gerik mereka dan teriakkan mereka. Eun Hye selalu memamerkan senyumnya.
Dan hari ini Eun Hye tampil sebagai Cheersleader, dia
seorang kapten cheers di sekolahnya. Sementara Su Ra yang di temani Gyu Ri,
sebenarnya dia nggak mau datang tapi karena paksaan Yoseob akhirnya datang,
hanya duduk di bangku penonton paling depan.
Gyu Ri lah yang paling semangat melihat pertandingan.
Bagaimana nggak bersemangat, namjachingu-nya akan bertanding. Dia paling suka
melihat Dongwoon dalam balutan seragam basket dan agak berkeringat. Katanya
Dongwoon tampak seksi kalau seperti itu.
Selama pertandingan berlangsung, mau tidak mau Su Ra
bangkit dan melompat-lompat sambil berteriak bersama Gyu Ri. tak sedetikpun ia
mengalihkan pandangannya dari Yoseob.
Saat detik-detik terakhir peluit tanda berakhirnya
permainan selesai, suasana menjadi riuh. Junhyung membawa bola ke daerah lawan,
ketika ia hampir nge-shoot bola itu, ia di halangi oleh salah satu pemain
lawan. Jadi ia mengoper bola itu ke Yoseob yang nggak di jaga oleh pemain
lawan. Ketika bola sudah di pegang Yoseob, ia langsung nge-shoot bola itu ke
ring. Bola itu masuk ke ring tepat peluit tanda berakhirnya permainan selesai.
Timnya Yoseob menang. Mereka berteriak-teriak kegirangan di lapangan, penonton
pun tidak kalah senang. Apalagi Su Ra, ia langsung memeluk
Gyu Ri gembira.
Yoseob langsung di kelilingi teman-temannya tanpa Ki
Seop. Saking senangnya, mereka mengangkat tubuh Yoseob dan melempar-lemparnya
lalu mereka menurunkan Yoseob.
“Chukkae Yoseobie. You’re saving us” ucap Doojoon lalu
ia merangkul Yoseob.
“YA! Yoseob DAEBAK!” teriak Dongwoon dan Junhyung
bersamaan. “Aku harap Kikwang bisa melihatnya sekarang.” Renung Junhyung.
Yoseob terlalu senang sehingga tidak memperhatiin apa
yang sedang di lakukan Eun Hye bersama Ki Seop di pinggir lapangan. Tapi ketika
ia menolehkan kepala ke arah mereka, ia langsung menghampiri mereka.
“Shireo. Aku mau oppa yang nanti jemput aku waktu
acara prom night nanti malam.” Kata Eun Hye manja sambil bergelayut mesra di
tangan Ki Seop.
“YA! CHOI EUN HYE, LEE KI SEOP! Apa yang kalian
lakukan, huh?” teriak Yoseob. Su Ra yang berdiri di dekat situ terkejut sambil
mengangakan mulutnya saking terkejutnya.